0PINI
STRATEGI
PEMERINTAH DAN MASYARAKAT ALOR DALAM MEMPERSIAPKAN DIRI
MENGHADAPI PASAR PERBATASAN
![]() |
Pemerintah dan
masyarakat kabupaten Alor telah diperhadapkan dengan masalah pasar secara
global. Dunia pasar semakin terbuka secara bebas, tentunya hal ini merupakan
hal serius yang bakal bersinergi pada kondisi yang berefek positif atau negatif. Persiapan pemerintah dan mayarakat dalam
menjemput pasar perbatasan semakin terbuka. Hal ini membutuhkan keseriusan
pemerintah dan masyarakat dalam mempersiapkan diri melalui beberapa alternatif
dan strategi dini.
Strategi yang
perlu dipersiapkan oleh pemerintah dan masyarakat kabupaten Alor dalam
mengahadapi pasar perbatasan adalah perlu mempersiapkan beberapa hal yang ada
kaitannya dengan dunia pasar. Menurut pendapat saya, akses pasar perbatasan
perlu di tata dalam hal ini setiap pasar yang ada di kabupaten Alor baik yang
ada di wilayah kalabahi kota, yang ada di wilayah kecamatan, dan juga pasar
yang ada di tingkat pedesaan perlu di tata dengan berdaya saing pasar global.
Beberapa hal mestinya perlu dibenahi adalah infrastruktur, sarana-prasarana
publik, sanitasi lingkungan,budaya air, dan listrik.
Pemerintah juga
perlu membekali masyarakat yang merupakan pelaku pasar perbatasan dengan hal –
hal dasar yang menjadi kebutuhan pasar. Tata Krama , cara berkomunikasi dan
juga pelayanan terhadap para pembeli
baik para pembeli lokal maupun manca negara. Tentunya juga masyarakat
wajib dibekali dengan hal - hal yang ada kaitan dengan komunikasi dalam hal ini penguasaan Bahasa
Inggris.
Strategi
pemerintah kabupaten Alor, perlu giat
melakukan promosi – promosi terhadap
budaya, adat istiadat, benda – benda peninggalan nenek moyang (moko, dan
lain-lainnya) yang unik. Pemerintah dan masyarakat terus memupuk, mempertahankan,
dan melestarikan budaya, bahasa dan keanekaragaman sumber daya alam, bahari dan
budaya. Kabupaten Alor memiliki beraneka ragam kebudayaan, alam dan bahari yang
terus dipromosikan. Misalnya taman laut selat pantar yang terus dilestarikan
karena merupakan taman laut selam terpopuler yang bila dipromosikan dapat
memancing para wisatawan dalam negeri maupun manca negara.
Berdasarkan
komentar wakil gubernur terkutif dalam http://www.beritasatu.com/nusantara/271786-saatnya-bangun-infrastruktur-perbatasan-
nttrdtl.html adalah sebagai berikut:
“Masalah pembangunan daerah perbatasan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT)
membutuhkan komitmen, budaya dan adat istiadat serta anggaran”.
Ini lantaran wilayah NTT terdapat tujuh
kabupaten yang berbatasan langsung Republic Democratic Timor Leste (RDTL) dan
Australia, yaitu, Kabupaten Kupang, Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah
Selatan dan Alor. Sedangkan Kabupaten Rote Ndao berhadapan langsung dengan
Australia.
“Untuk perbatasan NTT - Timor Leste, ada
dua masalah mendesak tentang persoalan perbatasan negara di wilayah NTT, yakni
persolan garis batas antara RI-RDTL yang belum disepakati serta persoalan
pengembangan infrastruktur di wilayah perbatasan,” kata Wakil Gubernur NTT,
Benny Alexander Litelnony, SH, M,Si saat memimpin Rapat Kordinasi Lembaga
Perantara Perbatasan RI-RDTL atau yang dikenal sebagai Border Liaison Committee
(BLC) di Kupang, Selasa (5/5).
Benny Litelnony, mengatakan bahwa dalam
waktu dekat ini BLC akan mengadakan pertemuan di Dili untuk membahas berbagai
masalah perbatasan. Oleh sebab itu diadakan rapat persiapan untuk menyatukan
konsep dan suara. Dengan demikian saat pertemuan BLC di Dili nanti kita miliki
konsep-konsep yang jelas untuk dibahas dengan utusan BLC dari RDTL.
Masalah di perbatasan adalah juga
berkaitan dengan masalah budaya dan adat istiadat karena masyarakat daerah
perbatasan masih memiliki hubungan komunal. Karena itu Benny Litelnoni,
mengharapkan strategi-strategi dalam menyelesaikan persoalan garis batas.
Pertama, bekerja sama dengan perguruan tinggi lokal dalam mencari dan
mengumpulkan bukti historis. Kedua, membangun kerja sama dengan pemerintah RDTL
dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya.
Ketiga, meningkatkan persatuan masyarakat
perbatasan dengan pendekatan budaya dan adat. Sedangkan untuk meningkatkan
infrastruktur perbatasan, ia meminta dukungan dari Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) untuk bersinergi dengan Badan Perbatasan Daerah Provinsi NTT
dalam melaksanakan program dan kegiatan di daerah perbatasan.
Sementara itu Kepala Badan Perbatasan
Provinsi NTT, Paulus B. Manehat, M.Si menjelaskan bahwa ini adalah rapat
perdana BLC. Ia menyatakan BLC pada dasarnya memiliki tujuan sebagai sarana
tukar menukar informasi antara pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah
Provinsi NTT dan Pemerintah RDTL juga untuk meningkatkan kerja sama di bidang
sosial, ekonomi dan budaya. Tujuanya adalah untuk memperjuangkan kepentingan
masyarakat lokal di daerah kita.
Berdasarkan niat
dan tekad pemerintah provinsi juga merupakan tekad pemerintah kabupaten Alor
tentunya. Masyarakat Alor perlu menggunakan strategi yang bisa memancing para
wisatawan di bumi kenari. Pendapat saya program expo yang merupakan program
tahunan pemerintah kabupaten Alor merupakan hal positif harus dibenahi dan
terus dilaksanakan setiap tahun.
Menurut Pendapat
Saya Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat Alor terus di tingkatkan lewat
pendidikan, upaya mencerdaskan masyarakat Alor khususnya dan umumnya masyarakat
Indonesia. Pemerintah terus giat mendekatkan pelayanan pendidikan , kesehatan
dan lain – lain. Kesiapan SDM dalam menghadapi pasar perbatasan merupakan hal
mutlak. Di samping SDM juga perlu merawat keasliaan Alam melalui pembenahan dan
perawatan serta pembibitan singkatnya Sumber Daya Alam (SDA) perlu
dilestarikan.
Menurut Pendapat
Saya ada beragam budaya Alor yang perlu dilestarikan sebagai alat atau daya
dorong untuk wisatawan asing wilayah perbatasan bisa tertarik ada di kabupaten
Alor tentunya daya beli pasar sudah pasti meningkat. Di samping itu
fenorama-fenorama atau keindahan laut khususnya selat Pantar yang keindahan
alam lautnya sudah menjadi ketertarikan secara nasional dan internasional. Hal
ini perlu dijaga dan dilestarikan demi dan untuk kesejaterahan masyarakat dan
atau alat pemancing wisatawan untuk ada di pasar perbatasan.
Menurut Pendapat
Saya sarana dan prasarana pasar juga perlu diperhatikan pemerintah Alor secara
serius. Kebersihan pasar perlu dijaga, alat transportasi, penerangan dan juga
komunikasi. Dalam penataan pasar perlu juga memperhatikan norma, adat istiadat,
etika dan nilai-nilai luhur dan juga nilai-nilai agama.
Hal lainnya
resiko kenakalan remaja, mabuk-mabukan dalam hal ini keamana dan kenyamanan
pengunjung pasar juga perlu menjadi perhatiaan serius baik itu pemerintah dan
juga para pelaku pasar perbatasan.
Perlu juga
masyarakat diberi pemahaman untuk menghindari hal-hal negatif yang bakal
ditiru. Dalam hal ini resiko peredaran narkoba, HIVS, seks bebas, dan juga
pengaruh negatif lainnya. Tentunya kehadiran pasar perbatasan berdampak secara
positif dan negatif.
Menurut Pendapat
Saya secara dini masyarakat terus
diingatkan untuk meniru hal-hal yang positif , semenatara yang negatif
perlu dihindari dengan memfiltrisasi semua dampak dengan tolak ukur norma-norma
, etika, adat-istiadat, dan juga nilai-nilai iman dan kepercayaan pada Tuhan
Yang Maha Esa (TYME).
Pemerintah
kabupaten Alor melalui gerakan “kegiatan Expo” merupakan hal positif yang terus
dilaksanakan karena kegiatan tersebut telah menyadarkan masyarakat untuk tetap
mempertahankan tradisi leluhur. Beraneka
ragam budaya Alor dipertontonkan ke publik yaitu budaya lego – lego, kesenian
tradional “orkes suling”, promosi makanan lokal setiap suku atau etnis.
Kegiatan expo Alor perlu mendapat dukungan penuh karena melalui kegiatan
tersebut telah mengundang wisatawan asing untuk mengenal kabupaten Alor secara
langsung atau secara dekat.
Masyarakat juga
perlu membudidayakan tanaman lokal, melesatarikan alam, bahari dan budaya demi
mempersiapkan diri untuk bedaya saing yang tinggi di dunia pasar yang semakin
global. Pasar Perbatasan bisa menjadi berkat dan ancaman, menjadi berkat ketika
masyarakat alor mampu memenuhi kebutuhan pasar secara global dalam hal ini
menjadi masyarakat menjadi produktif pada pasar global. Menjadi ancaman ketika
masyarakat tidak mampu menjawab kebutuhan pasar global dalam hal ini masyarakat
menjadi konsumen semata pada pasar
global , hal ini menjadi kerugian besar.
Dari segi
konstruktif wilayah, kabupaten Alor sangat strategis yaitu berbatasan langsung
dengan negara Republik Demokrat Timor Leste. Dari segi tata alam lingkungan
Alor sangat indah dengan gugusan pulau - pulau kecil, tentukan alam yang
merupakan anugerah Tuhan telah menjadi bagian terpenting bagi pemerintah dan
masyarakat Alor yang terus dijaga, dan dilestarikan. Pemerintah dan masyarakat
Alor terus mengucap syukur dan berterima kasih pada Yang Maha Kuasa.
Pemerintah terus
mendorong dan memfasilitasi demi
menghadapi pasar perbatasan. Ekonomi kreatif masyarakat kecil menengah
terus dikembangkan pada segalah bidang dalam hal ini pertanian, kelautan dan
budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar