Umumnya
fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah kurangG dimanfaatkan oleh
masyarakat salah satu penyebabnya adalah bahwa mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih belum
atau tidak memenuhi harapan pasien dan atau masyarakat (Pohan, 2006). Salah
satu aspek yang paling penting dalam pelayanan Antenatal Care adalah dengan
membina hubungan saling percaya dengan ibu dan keluarganya jika seorang ibu
mempercayai bidan, maka kemungkinan besar ia akan kembali ke bidan yang sama
untuk persalinan dan kelahiran bayinya. (Pusdiknakes, 2003).
Menurut Notoadmodjo (2003 : 117), ada tiga
faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam mendapatkan asuhan
antenatal, yaitu faktor predosposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong.
Yang termasuk faktor predosposisi diantaranya pengetahuan, sikap, kepercayaan,
tradisi dan nilai sedangkan faktor pendukung adalah ketersediaan sarana-sarana
kesehatan, dan yang termasuk faktor pendorong adalah sikap dan perilaku petugas
kesehatan.
Kepuasan pasien sering dipandang sebagai suatu
komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan. Keramahan dan kenikmatan
berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan
klinis dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan ketersediaannya untuk kembali ke
fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan berikutnya. (Djoko W,
2003).
Berdasarkan data awal yang didapatkan di Puskesmas
Pembantu Fontein jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Postu
Fontein pada kunjungan pertama (K1) sebanyak 111 orang, pada kunjungan kedua (K2) 92
orang, kunjungan ketiga (K3) 64 0rang sedangkan pada kunjungan keempat (K4)
sebanyak 48 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang memeriksa
kehamilannya mengalami penurunan yang drastis. Adanya faktor-faktor diatas yang
mempengaruhi pemeriksaan kehamilan yang salah satunya adalah faktor kepuasan,
maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat Kepuasan Ibu
Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Pembantu (Pustu) Fontein Kota
Kupang”.
A.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan uraian diatas yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana gambaran
tingkat kepuasan ibu hamil tentang mutu pelayanan
Antenatal Care di Pustu
Fontein ?
B.
TUJUAN
DAN KEGUNAAN PENULISAN
1.
Tujuan Penulisan
Sesuai
dengan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
a. Untuk
mengetahui Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Care di
Puskesmas Pembantu (Pustu)
Fontein”.
b. Untuk
menganalisa hubungan antara Tingkat Kepuasan Ibu Hamil dengan Mutu Pelayanan
Antenatal Care di Pustu
Fontein
2. Kegunaan
Penulisan
1. Manfaat
Praktis
-
Sebagai masukan untuk
peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Tingkat Kepuasan Ibu Hamil
Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Care.
-
Sebagai informasi bagi
masyarakat khususnya ibu hamil untuk dapat menambah pengetahuan tentang
antenatal care.
-
Sebagai masukan bagi
tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada pelayanan
antenatal care.
2. Manfaat
Teoritis
-
Hasil penelitian ini
dapat digunakan untuk meningkatkan mutu asuhan kebidanan pada ibu hamil
khususnya dalam pemeriksaan antenatal care sehingga profesi bidan dapat
melayani pemeriksaan ANC sesuai dengan standar dan memuaskan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
TINJAUAN
TEORI
2.1.1 Pelayanan
Antenatal Care (ANC)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan
yang bersifat preventif untuk memantau kesehatan ibu dan mencegah komplikasi
bagi ibu maupun janin (Bartini, 2012:15). Bennet dan Brown (1999) mengemukakan
bahwa Antenatal Care adalah perwatan rujukan yang diberikan pada wanita hamil
mulai dari waktu konsepsi sebagai konfirmasi kehamilan sampai tiba waktu
konsepsi sebagai konfirmasi persalinan sedangkan menurut Farrer (1999)
menyatakan ANC mencakup perawatan kehamilan untuk melihat apakah segalanya
berlangsung normal untuk mendeteksi setiap kelainan yang timbul dan untuk
mengantisipasi semua masalah selama kehamilan, persalinan dan periode
postnatal, penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana
cara-cara mengatasi gejalanya mengenai diet, perawatan gigi, serta gaya hidup,
persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan serta kelahiran dan
pemberian petunjuk mengenai segsala aspek dalam perawatan bayi, dukungan jika
terjadi masalah-masalah sosial atau psikologis.
Menurut
Prawirohardjo (2008:278) Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan pelayanan ANC
yaitu :
1) Membangun
rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan.
2) Mengupayakan
terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.
3) Memperoleh
informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.
4) Mengidentifikasi
dan menata laksana kehamilan resiko tinggi.
5) Memberikan
pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan
merawat bayi.
6) Menghindarkan
gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu
hamil dan bayi yang dikandungnya.
2.1.1.1
Tujuan Antenatal Care
Tujuan
utama antenatal care adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif
bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu,
mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan
kelahiran, dan memberikan pendidikan. Tujuan Antenatal Care adalah (Depkes,
2007) dalam Bartini (2012:15) :
1. Memantau
kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2. Meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu.
3. Mengenali
dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4. Mempersiapkan
persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal
mungkin.
5. Mempersiapkan
ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan
ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan
peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh dan
berkembang secara normal.
7. Mengurangi
bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal.
8. Mempersiapkan
kesehatan yang optimal bagi janin.
2.1.2
Kebijakan Program ANC
1)
Kunjungan Antenatal Care (ANC) sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan yaitu :
a)
1 kali pada trimester I : 0 sampai 12 minggu
b)
1 kali pada trimester II : 13 sampai 28 minggu
c)
2 kali pada trimester III : 29 sampai 42 minggu
2) Pemeriksaan
pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
3) Kunjungan
Antenatal Care (ANC) yang ideal adalah :
-
Setiap bulan sampai
umur kehamilan 28 minggu
-
Setiap 2 minggu sampai
umur kehamilan 32 minggu
-
Setiap 1 minggu sejak
umur hamil 32 minggu sampai terjadi persalinan
4) Pemeriksaan
khusus jika terdapat keluhan-keluhan tertentu
5) Pelayanan
Asuhan standar minimal 10T yaitu :
1. Timbang
berat badan dan ukur tinngi badan
2. Ukur
tekanan darah
3. Nilai
status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4. Ukur
tinggi fundus uteri
5. Tentukan
presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Imunisasi
TT lengkap
7. Pemberian
Tablet FE minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Test
laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana
kasus
10. Temu
wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
(P4K) serta KB pasca persalinan.
2.1.3
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Untuk Melakukan ANC
Menurut Janny (2004) factor-faktor
yang mempengaruhi untuk melakukan ANC adalah sebagai berikut :
a. Faktor
Internal
Yang
terdiri dari :
-
Usia ibu
-
Pendidikan ibu
-
Pekerjaan ibu
-
Pengetahuan dan
-
Sikap
b. Faktor
Eksternal
Yang
terdiri dari :
-
Sarana / Fasilitas
-
Jarak ketempat
fasilitas pelayanan dan
-
Perilaku petugas
2.2 KEPUASAN DAN
MUTU PELAYANAN
a. Kepuasan Pelayanan ANC
1) Pengertian
Kepuasan adalah perasaan konsumen dalam hal ini ibu hamil
setelah membandingkan hasil yang diperoleh dengan harapan yang dimiliki, dimana
hasil yang diharapkan sesuai maka konsumen akan puas (Supranto, 2006).
2) Aspek-aspek kepuasan :
a) Aspek kognitif
Ibu hamil
merasa puas dengan informasi yang diberikan oleh bidan.
b) Aspek afektif
Ibu hamil diperhatikan oleh bidan
dengan penuh perhatian, mendengarkan keluhan dan mempunyai empati yang tinggi.
c) Aspek perilaku
Ibu hamil melakukan evaluasi atas
kemampuan komunikasi bidan dalam memberikan anjuran yang diberikan.
b. Dimensi
kepuasan
Menurut
Azwar (1996), secara umum dimensi kepuasan dibedakan atas dua
macam:
a)
Kepuasan yang mengacu pada penerapan
kode etik dan standar pelayanan
§ Hubungan bidan dan pasien
Untuk
dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, hubungan bidan dan pasien yang baik harus dapat
dipertahankan. Diharapkan setiap bidan dapat dan bersedia memberikan
perhatian yang cukup kepada pasiennya secara pribadi, menampung dan mendengarkan
semua keluhan, serta menjawab dan memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya
tentang segala hal yang ingin diketahui pasien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar