Rabu, 25 Januari 2017

Gambaran Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Pembantu (Pustu) Fontein Kota Kupang



Umumnya fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah kurangG dimanfaatkan oleh masyarakat salah satu penyebabnya adalah bahwa mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi harapan pasien dan atau masyarakat (Pohan, 2006). Salah satu aspek yang paling penting dalam pelayanan Antenatal Care adalah dengan membina hubungan saling percaya dengan ibu dan keluarganya jika seorang ibu mempercayai bidan, maka kemungkinan besar ia akan kembali ke bidan yang sama untuk persalinan dan kelahiran bayinya. (Pusdiknakes, 2003).
      Menurut Notoadmodjo (2003 : 117), ada tiga faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam mendapatkan asuhan antenatal, yaitu faktor predosposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Yang termasuk faktor predosposisi diantaranya pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan nilai sedangkan faktor pendukung adalah ketersediaan sarana-sarana kesehatan, dan yang termasuk faktor pendorong adalah sikap dan perilaku petugas kesehatan. 
Kepuasan pasien sering dipandang sebagai suatu komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan. Keramahan dan kenikmatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan klinis dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan ketersediaannya untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan berikutnya. (Djoko W, 2003).   
Berdasarkan data awal yang didapatkan di Puskesmas Pembantu Fontein jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Postu Fontein pada kunjungan pertama (K1) sebanyak 111 orang, pada kunjungan kedua (K2) 92 orang, kunjungan ketiga (K3) 64 0rang sedangkan pada kunjungan keempat (K4) sebanyak 48 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang memeriksa kehamilannya mengalami penurunan yang drastis. Adanya faktor-faktor diatas yang mempengaruhi pemeriksaan kehamilan yang salah satunya adalah faktor kepuasan, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Pembantu (Pustu) Fontein Kota Kupang”.


A.    RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1.      Bagaimana gambaran tingkat kepuasan ibu hamil tentang mutu pelayanan Antenatal Care di Pustu Fontein ?
B.     TUJUAN DAN KEGUNAAN PENULISAN
1.      Tujuan Penulisan
Sesuai dengan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
a.       Untuk mengetahui Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Pembantu (Pustu) Fontein”.
b.      Untuk menganalisa hubungan antara Tingkat Kepuasan Ibu Hamil dengan Mutu Pelayanan Antenatal Care di Pustu Fontein
2.      Kegunaan Penulisan
1.      Manfaat Praktis
-          Sebagai masukan untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Care.
-          Sebagai informasi bagi masyarakat khususnya ibu hamil untuk dapat menambah pengetahuan tentang antenatal care.
-          Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada pelayanan antenatal care.
2.      Manfaat Teoritis
-          Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan mutu asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya dalam pemeriksaan antenatal care sehingga profesi bidan dapat melayani pemeriksaan ANC sesuai dengan standar dan memuaskan.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1    TINJAUAN TEORI
2.1.1  Pelayanan Antenatal Care (ANC)
      Pelayanan antenatal merupakan pelayanan yang bersifat preventif untuk memantau kesehatan ibu dan mencegah komplikasi bagi ibu maupun janin (Bartini, 2012:15). Bennet dan Brown (1999) mengemukakan bahwa Antenatal Care adalah perwatan rujukan yang diberikan pada wanita hamil mulai dari waktu konsepsi sebagai konfirmasi kehamilan sampai tiba waktu konsepsi sebagai konfirmasi persalinan sedangkan menurut Farrer (1999) menyatakan ANC mencakup perawatan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung normal untuk mendeteksi setiap kelainan yang timbul dan untuk mengantisipasi semua masalah selama kehamilan, persalinan dan periode postnatal, penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana cara-cara mengatasi gejalanya mengenai diet, perawatan gigi, serta gaya hidup, persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan serta kelahiran dan pemberian petunjuk mengenai segsala aspek dalam perawatan bayi, dukungan jika terjadi masalah-masalah sosial atau psikologis.
Menurut Prawirohardjo (2008:278) Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan pelayanan ANC yaitu :
1)      Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan.
2)      Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya.
3)      Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya.
4)      Mengidentifikasi dan menata laksana kehamilan resiko tinggi.
5)      Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayi.
6)      Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.

2.1.1.1        Tujuan Antenatal Care
Tujuan utama antenatal care adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran, dan memberikan pendidikan. Tujuan Antenatal Care adalah (Depkes, 2007) dalam Bartini (2012:15) :
1.      Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
2.      Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu.
3.      Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4.      Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin.
5.      Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI secara eksklusif
6.      Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.
7.      Mengurangi bayi lahir prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal.
8.      Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin.

2.1.2        Kebijakan Program ANC
1)      Kunjungan Antenatal Care (ANC) sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :
a)      1 kali pada trimester I : 0 sampai 12 minggu
b)      1 kali pada trimester II : 13 sampai 28 minggu
c)      2 kali pada trimester III : 29 sampai 42 minggu
2)      Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
3)      Kunjungan Antenatal Care (ANC) yang ideal adalah :
-          Setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu
-          Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
-          Setiap 1 minggu sejak umur hamil 32 minggu sampai terjadi persalinan
4)      Pemeriksaan khusus jika terdapat keluhan-keluhan tertentu
5)      Pelayanan Asuhan standar minimal 10T yaitu :
1.      Timbang berat badan dan ukur tinngi badan
2.      Ukur tekanan darah
3.      Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4.      Ukur tinggi fundus uteri
5.      Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6.      Imunisasi TT lengkap
7.      Pemberian Tablet FE minimal 90 tablet selama kehamilan
8.      Test laboratorium (rutin dan khusus)
9.      Tatalaksana kasus
10.  Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

2.1.3        Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Untuk Melakukan ANC
            Menurut Janny (2004) factor-faktor yang mempengaruhi untuk melakukan ANC adalah sebagai berikut :
a.       Faktor Internal
Yang terdiri dari :
-          Usia ibu
-          Pendidikan ibu
-          Pekerjaan ibu
-          Pengetahuan dan
-          Sikap
b.      Faktor Eksternal
Yang terdiri dari :
-          Sarana / Fasilitas
-          Jarak ketempat fasilitas pelayanan dan
-          Perilaku petugas

2.2    KEPUASAN DAN MUTU PELAYANAN
a.      Kepuasan Pelayanan ANC
1)    Pengertian
Kepuasan adalah perasaan konsumen dalam hal ini ibu hamil setelah membandingkan hasil yang diperoleh dengan harapan yang dimiliki, dimana hasil yang diharapkan sesuai maka konsumen akan puas (Supranto, 2006).
2)    Aspek-aspek kepuasan :
a)       Aspek kognitif
Ibu hamil merasa puas dengan informasi yang diberikan oleh bidan.
b)      Aspek afektif
Ibu hamil diperhatikan oleh bidan dengan penuh perhatian, mendengarkan keluhan dan mempunyai empati yang tinggi.
c)      Aspek perilaku
Ibu hamil melakukan evaluasi atas kemampuan komunikasi bidan dalam memberikan anjuran yang diberikan.

b.      Dimensi kepuasan
Menurut Azwar (1996), secara umum dimensi kepuasan dibedakan atas dua macam:
a)         Kepuasan yang mengacu pada penerapan kode etik dan standar pelayanan
§  Hubungan bidan dan pasien
Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, hubungan bidan dan pasien yang baik harus dapat dipertahankan. Diharapkan setiap bidan dapat dan bersedia memberikan perhatian yang cukup kepada pasiennya secara pribadi, menampung dan mendengarkan semua keluhan, serta menjawab dan memberikan keterangan yang sejelas-jelasnya tentang segala hal yang ingin diketahui pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar