BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahasa menunjukkan identitas diri. Hadirnya bahasa
menjadi suatu wujud peradaban komunitas masyarakat penuturnya. Bahasa adalah
sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok
sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri
(Kridalaksana: 1983).
Bahasa daerah merupakan aset budaya nasional yang keberadaannya perlu di
lestarikan sebagaimana juga
ditegaskan dalam GBHN (1983.21)
bahwa “ Di daerah-daerah yang mempunyai
bahasa sendiri, bahasa itu akan dipelihara juga oleh negara”. Oleh karena itu,
keberadaannya perlu kita hargai dan lestarikan sebagai aset budaya nasional
yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri.
Penelitian fonetik bahasa daerah
terutama bunyi vokal dan konsonan bahasa yang ditinjau dari analisis linguistik struktural belum banyak
dilakukan oleh peneliti terdahulu, khususnya
penelitian bahasa daerah di Nusa Tenggara Timur. Peneliti mengambil
salah satu bahasa daerah yang ada di kepulauan Nusa tenggara Timur yang
sekarang ini keberadaannya hampir punah. Bahasa yang diambil adalah bahasa
Sargang yang sekarang hidup dan berkembang di Kecamatan Pantar Timur Kabupaten
Alor.
Kabupaten Alor sangat kaya dengan bahasa daerah. Berdasarkan hasil penelitian Stokhof (1975) dalam
Skripsinya Bonivasius Jella (2010 : 2) yang menggunakan metode
leksiko-statistik dan keterangan dari informan/ penduduk, terdapat 13 bahasa
daerah. Dari ke 13 bahasa daerah itu terdapat 36 dialek bahasa yang masih ada
dan yang masih hidup sampai sekarang di Kabupaten Alor. Berdasarkan peta bahasa
Stokhof, dari ke-13 bahasa dan ke-36 dialek bahasa tersebut terdapat 5 bahasa
dan 10 dialek yang digunakan di pulau Pantar. Bahasa-bahasa dan dialek-dialek
yang digunakan tersebut adalah yaitu bahasa
Lamma dialek Kolandana, bahasa Lamma dialek Mauta/Tubal, bahasa Lamma
dialek Biangwala, bahasa Teiwa dialek Deing, bahasa Teiwa dialek Madar, bahasa
Teiwa dialek Lebang, bahasa Teiwa dialek Sargang, bahasa Nedebang dialek
Nedebang, bahasa Blagar dialek Bakalang, bahasa Blagar dialek Limarahing, bahasa Blagar dialek Retta, bahasa Blagar dialek Apuri, bahasa Blagar
dialek Tereweng, bahasa Alor dialek Baranusa/Kabir. (lihat Stokhof 1975 : hal
iv).
Berdasarkan peta bahasa Stokhof di atas, peneliti menggambil satu bahasa
sebagai titik penelitan, bahasa yang menjadi sumber penelitian adalah bahasa
Sargang. Yang secara fonologis segmental bahasa Sargang memiliki lima vokal
dasar. Kelima vokal dasar tersebut ialah vokal tinggi depan [i], tinggi belakang
[u], vokal madia depan [e], vokal madia belakang [o], dan vokal bawah [a],
kelima vokal ini berdistriusi diawal tengah, dan akhir. Bahasa Sargang juga
memiliki delapan belas konsonan dasar tersebut ialah /b/, /p/, /d/, /t/, /j/,
/f/, /g/, /k/, /m/, /n/, /s/, /h/, /w/, /w/, /r/, /q/, dan /x/.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di
atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini untuk diungkapkan sebagai
berikut.
1)
Bunyi-bunyi
vokal apa sajakah yang terdapat dalam bahasa Sargang di Kecamatan Pantar Timur
Kabupaten Alor ?
2)
Bagaimana
proses pembentukan bunyi vokal ?
3)
Bunyi-bunyi
konsonan apa sajakah yang terdapat dalam bahasa Sargang di Kecamatan Pantar Timur Kabupaten
Alor ?
4)
Bagaimana
proses pembentukan bunyi konsonan ?
1.3 Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian ini
mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai penulis, yaitu sebagai berikut.
1)
Untuk
mendeskripsikan bunyi vokal yang
terdapat dalam bahasa Sargang di Kecamatan Pantar Timur Kabupaten Alor.
2)
Untuk
mendeskripsikan proses fonetis vokal yang terdapat dalam bahasa saragang di
Kecamatan Pantar Timur Kabupaten Alor.
3)
Untuk
mendeskripsikan bunyi konsonan yang terdapat dalam bahasa Sargang di Kecamatan Pantar Timur
Kabupaten Alor.
4)
Untuk
mendeskripsikan proses fonetis konsonan yang terdapat dalam bahasa Sargang di
Kcamatan Pantar Timur Kabupaten Alor.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat baik secara teoretis maupun praktis.
1.4.1
Manfaat Teoretis
1)
Selain
itu dapat memberikan sumbangan pemikiran dan tolok ukur kajian pada penelitian
yang lebih lanjut.
2)
Diharapkan
dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang bahasa Sargang kepada masyarakat penutur yang tinggal di
Pantar.
1.4.2
Manfaat Praktis
1)
Bagi
siswa diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan tentang bahasa Sargang yang
ada di Pantar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat di temukan strategi dan
langkah-langkah yang tepat dalam bimbingan belajar, sehingga akan bermanfaat
dan memudahkan bagi siswa dalam mengembangkan pengetahuan yang ada serta
menambah wawasan tentang bahasa Sargang
yang ada di Pantar.
2)
Bagi
guru penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru, guna
meningkat kemampuannya dalam proses pembelajaran.
Bahasa daerah
BalasHapus