Senin, 26 September 2016

pentingnya belajar matematika




Pada Senin, 1 Juni 2015 11:40, Imamastri pulingtang <imamastripulingtang@yahoo.com> menulis:

OPINI
PENTINGNYA BELAJAR MATEMATIKA, MATEMATIKA BUKAN ILMU  YANG HARUS DITAKUTI
PENULIS : MELKI I.  PULING TANG, S.Si
( Putra Alor - Pantar Timur,  Desa Bunga Bali - Abangiwang)
ALUMNI UNDANA – FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
MENGAJAR  MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMTK  TARUS, SMPTK TARUS, KAB. KUPANG
(Pernah mengajar di SMAN 6 Kota Kupang-Sikumana , SMAN 2 Fatuleo Kab. Kupang & Univ.Dharma Manunggal Kab.Kupang)


Jadikan gambar sebaris








Biodata Penulis
Nama      : Melki I. Puling Tang, S. Si
TTL        :Abangiwang(Desa Bunga Bali),17Juli 1984
Tamatan  : “SD.GMIT Abangiwang, SLTP N 3 PantarTimur-Tamalabang, SMA Ampera Tamalabang (Sekarang SMA Negeri  Tamalabang) , PTN Undana Kupang Fakultas Sains Teknik Jurusan Matematika
Pendidikan merupakan wadah yang siap membentuk manusia menjadi berkat bagi lingkungan dimana manusia itu diproses bahkan menjalar kapan dan dimanapun manusia itu berada serta beraktivitas menuju kearah yang lebih potensial,demi terciptanya pelaku kemajuan positif  bagi bangsa dan negara dimana manusia itu berada. Perjuangan membentuk karakter adalah upaya yang harus terus -  menerus dilakukan sepanjang peradaban sampai benar - benar terwujud. Pendidikan juga tidak terlepas dari kehidupan berkarakter bangsa.  Kehidupan berkarakter merupakan kehidupan spiritual yang harus dihayati, dimaknai, dan diamalkan sebagai realisasi nilai yang   ditampakkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Secara khusus mata pelajaran matematika merupakan suatu bidang ilmu yang dipelajari mulai dari tingkat Pendidikan dasar sampai pada Perguruan Tinggi dan juga orang –orang yang berminat secara sukarela untuk mempelajari ilmu matematika. Sering terjadi asumsi yang menyatakan bahwa pelajaran matematika menjadi mata pelajaran yang ditakuti sebagian besar pelajar. Tentu ada hal-hal yang menjadi latar belakang , ‘mengapa pelajaran matematika hampir sebagian besar dari kaum pelajar tidak menyukainya’. Ada macam-macam alasan yang dikemukan yaitu: ada yang mengemukakan bahwa Guru matematika yang sulit senyum pada saat memaparkan materi, ada yang mengatakan guru sangat kejam membuat mereka serba takut bertanya walaupun belum memahami materi yang dipaparkannya, ada pelajar yang mengatakan guru tidak memberikan contoh - contoh yang mudah dimengerti, ada yang mengatakan karena pelajar malas belajar, dan lain-lain serta masih banyak alasan yang dikomentarkan dan tetap mendefinisikan matematika itu sulit bahkan sadisnya  ada yang mengatakan matematika itu mengerikan.  Apakah alasan ini diterima begitu saja?,  tentu tidak, tergantung dari asumsi masing-masing orang.  Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti ‘belajar atau hal yang dipelajari’, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Unsur utama pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya. Sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian, materi matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan, yaitu: materi matematika dipahami melalui penalaran dan penalaran dipahami dan dilatihkan melalui belajar materi matematika.  Matematika muncul pada saat dihadapinya masalah-masalah yang melibatkan kuantitas, struktur, ruang, atau perubahan dan dijumpai di dalam perdagangan, pengukuran tanah, astronomi, serta masalah dalam ilmu pengetahuan dan teknologi pada umumnya maupun masalah-masalah dalam matematika itu sendiri. Dalam pembelajaran, pemahaman konsep sering diawali secara induktif melalui pengamatan pola atau fenomena, pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Proses induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. Dengan demikian, cara belajar secara deduktif dan induktif digunakan dimana sama-sama berperan penting dalam matematika. Dari cara kerja matematika tersebut diharapkan akan terbentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan komunikatif  pada peserta didik.Matematika adalah bahasa untuk ilmu pengetahuan  sains dan teknik yang digunakan untuk berkomunikasi mengenai gejala alam, atau proses alam. Sebagai suatu bahasa, matematika sering dianggap berdiri sendiri. Kemudian orang sering terjebak untuk menggunakan aturan penulisan atau komunikasi dalam bahasa matematika sendiri tanpa menggunakan bahasa yang lebih luas. Tulisan matematika (karangan matematika atau jawaban soal) bagi orang bekerja seperti itu sulit dimengerti karena tidak ada satupun keterangan dalam bahasa sehari-hari. Orang yang membacanya harus berfikir bahkan menebak mengenai langkah yang digunakan dari satu baris ke baris yang lain. Dalam keadaan seperti itu, matematika menjadi tidak menarik dan ditambah dengan dengan materi menggunakan rumus - rumus, hitungan-hitungan , dalil - dalil , analisa, dan upaya-upaya bagaimana menerjemahkan atau terapan matematika dalam kehidupan sehari-hari .
Apapun yang menjadi alasan tentunya matematika harus dipahami secara benar karena kebanyakan penerapan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan dan tidak terlepas dari bagian matematika, hal ini membuat asumsi dari beberapa orang bahwa ,’matematika dikenal sebagai ilmu dasar’. Beberapa orang menganggap bahwa disiplin utama matematika bermula dari kebutuhan dasar perhitungan dalam perdagangan, memahami hubungan antar bilangan, mengukur tanah, dan meramal peristiwa astronomi. Keempat kebutuhan dasar tersebut, berkembang dalam pengkajian besaran, struktur ruang dan perubahan. Matematika juga berkembang ke ranah logika, teori himpunan dan matematika empirik. Ilmu matematika bukan ilmu yang hadir untuk menyulitkan tetapi justru orang-orang yang mempelajari matematika sulit mengatur waktu secara efisien untuk mengkhususkan matematika sebagai bagian dari ilmu yang menarik untuk dipelajari, Apapun yang menjadi alasan tentunya kebutuhan matematika sangat penting  bagi manusia untuk kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu perlu mencari solusi kongkrit untuk mencari langkah-langkah agar dalam mempelajari matematika menjadi sangat mengasyikan. Solusi yang diberikan, yang mungkin terjadi adalah; Tulisan matematika atau jawaban soal harus merupakan kalimat yang utuh, kombinasi dari bahasa sehari-hari dan bahasa matematika itu sendiri sehingga orang yang membaca dapat mengerti tanpa harus berpikir terlalu lama;  setiap langkah yang dilakukan diberikan keterangan secukupnya dalam bahasa sehari-hari walaupun membutuhkan energi yang besar atau membuat tulisan menjadi panjang; pendidik harus rileks, tidak kakuh dalam memberikan penjelasan, pendidik banyak humoris saat situasi tegang (stres) agar selalu memberikan nuangsa baru supaya belajar matematika selalu mengasyikan; Dalam mempelajari matematika harus mengarahkan siswa untuk memahami konsep secara benar, karena matematika tidak semata-mata statis, melainkan dinamis; pendidik selalu memberikan inspirasi khusus untuk memancing minat belajar dengan taktik dan strategi yang dipandang perlu untuk diterapkan; dalam mempelari matematika perlu membicarakan  mengenai hal-hal disekitar kita yang ada kaitannya dengan materi pembelajaran;  pendidik harus terus menerus memberikan motivasi dengan memperkenalkan bahwa matematika adalah ilmu yang hidup, berkembang dan masih akan berkembang terus, dan sangat menjadi popular jika memahami ilmu matematika secara benar; pendidik mestinya selalu mengingatkan kepada pelajar agar selalu tekun belajar dan menjadikan matematika sebagai pelajaran yang menarik untuk dipelajari. Prinsip-prinsip tersebut diatas pada dasarnya membawa ilmu matematika sebagai ilmu yang terus mengasyikan, suatu proses yang aktif,  dinamis dan generatif. Menurut Albert Einstein, “ Ketika saya tidak mempunyai persoalan khusus yang harus dipecahkan oleh pikiran saya, saya sering mengumpulkan dan menyusun kembali kepada bukti-bukti matematika dan fisika yang telah lama saya kenal. Tidak ada maksud dan tujuan lain, itu semata hanyalah kesempatan bagi saya untuk terus memenuhi kesenangan dan kebutuhan berpikir”
Belajar ilmu matematika tidak sekedar menghafal rumus tetapi terlepas dari itu, pelajar harus mampu memahami konsep penalarannya, mampu menerjemahkan bahasa   matematika kedalam bahasa sehari-hari supaya lebih mudah memahami setiap materi yang dipelajari, terus berlatih dan tekun secara terus menerus membiasakan diri dengan mengerjakan  soal-soal mulai dari tingkat  soal dengan tingkat kesulitan rendah sampai pada tingkat kesulitan yang lebih tinggi , memberanikan diri untuk mencari jawaban atau informasi benar yang ada kaitannya dengan ilmu matematika,  selalu mendisiplinkan diri dan menggunakan waktu sebaik mungkin untuk gemar belajar matematika. Tentunya masih banyak hal atau sumber yang dapat membantu kita untuk menemukan bagaimana caranya untuk menjadikan matematika sebagai pelajaran yang menarik dan mengasyikan, menyenangkan dan menghibur. Hal menarik lainnya dari sebuah kesuksesan mempelajari matematika tidak terlepas dari: Pertanyaan aplikasi “ menebak” dengan benar jawabannya, didasarkan pada instituisi dan pengalaman; strategi pemecahan masalah adalah prosedur baku yang disarankan untuk menyelesaikan soal, setelah berlatih beberapa soal, dimungkinkan memiliki prosedur sendiri yang lebih singkat, jalan pintas dari prosedur buku yang menulis ilmu matematika, mempelajari contoh-contoh yang ada untuk mempertajam pemahaman. Tips ini membantu sebagai peta penyelesaian bagi kondisi lainnya untuk soal – soal matematika, untuk menguji pemahaman, selalu berani menyelesaikan latihan dan pertanyaan yang ada hubungannya dengan latihan dan pertanyaan yang bervariasi tingkat kesulitan agar otak tidak selalu tegang (stress); Uji kompetisi berbentuk soal esay atau pilihan ganda pada tiap materi yang dipelajari secara terus-menerus agar pelajar lebih memahami konsep-konsep matematika yang telah dipelajari; dan juga mengevaluasi tentang materi yang dipelajari demi sebuah penyempurnaan supaya memaksimalkan kematangan dalam mempelajari ilmu matematika secara kreatif , inovatif dan berdaya saing tinggi. Akhir dari tulisan ini, tentunya tulisan ini adalah setitik dari pengalaman nyata penulis, tidak terlepas untuk membuka diri dari segudang pemahaman dan sumber lainnya dari buku - buku matematika, ungkapan-ungkapan atau pemikiran tersohor dari para ahli matematika serta sumber ilmu dari bidang ilmu lainnya yang dapat kita terima sebagai referensi pembaca dan penulis guna membantu dalam kesuksesan mempelajari ilmu matematika. Menurut penulis, adalah benar bahwa belajar matematika akan menyenangkan jika kita mengumpamakan matematika sebagai sebuah syair yang selalu datang  menghibur dikala kesedihan dan keletihan itu menerpa kehidupan, tentu diharapkan sebelum mempelajari ilmu matematika, terlebih dahulu kita meminta hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan, karena takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat dan kebijaksanaan.                     ***MEKA***

”.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar