Pada Senin, 1 Juni 2015 11:40,
Imamastri pulingtang <imamastripulingtang@yahoo.com> menulis:
OPINI
PENTINGNYA BELAJAR MATEMATIKA, MATEMATIKA BUKAN
ILMU YANG HARUS DITAKUTI
PENULIS : MELKI I.
PULING TANG, S.Si
( Putra Alor - Pantar
Timur, Desa Bunga Bali - Abangiwang)
ALUMNI UNDANA – FAKULTAS
SAINS DAN TEKNIK
MENGAJAR MATA
PELAJARAN MATEMATIKA DI SMTK TARUS, SMPTK TARUS, KAB. KUPANG
(Pernah mengajar di SMAN
6 Kota Kupang-Sikumana , SMAN 2 Fatuleo Kab. Kupang & Univ.Dharma Manunggal
Kab.Kupang)

![]() |
Biodata Penulis
Nama : Melki I. Puling Tang,
S. Si
TTL
:Abangiwang(Desa Bunga Bali),17Juli 1984
Tamatan
: “SD.GMIT Abangiwang, SLTP N 3 PantarTimur-Tamalabang, SMA Ampera Tamalabang
(Sekarang SMA Negeri Tamalabang) , PTN Undana Kupang Fakultas Sains
Teknik Jurusan Matematika
|
Pendidikan merupakan
wadah yang siap membentuk manusia menjadi berkat bagi lingkungan dimana manusia
itu diproses bahkan menjalar kapan dan dimanapun manusia itu berada serta
beraktivitas menuju kearah yang lebih potensial,demi terciptanya pelaku
kemajuan positif bagi bangsa dan negara dimana manusia itu berada.
Perjuangan membentuk karakter adalah upaya yang harus terus - menerus
dilakukan sepanjang peradaban sampai benar - benar terwujud. Pendidikan juga
tidak terlepas dari kehidupan berkarakter bangsa. Kehidupan berkarakter
merupakan kehidupan spiritual yang harus dihayati, dimaknai, dan diamalkan
sebagai realisasi nilai yang ditampakkan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Secara khusus mata
pelajaran matematika merupakan suatu bidang ilmu yang dipelajari mulai dari
tingkat Pendidikan dasar sampai pada Perguruan Tinggi dan juga orang –orang
yang berminat secara sukarela untuk mempelajari ilmu matematika. Sering terjadi
asumsi yang menyatakan bahwa pelajaran matematika menjadi mata pelajaran yang
ditakuti sebagian besar pelajar. Tentu ada hal-hal yang menjadi latar belakang
, ‘mengapa pelajaran matematika hampir sebagian besar dari kaum pelajar tidak
menyukainya’. Ada macam-macam alasan yang dikemukan yaitu: ada yang
mengemukakan bahwa Guru matematika yang sulit senyum pada saat memaparkan
materi, ada yang mengatakan guru sangat kejam membuat mereka serba takut bertanya
walaupun belum memahami materi yang dipaparkannya, ada pelajar yang mengatakan
guru tidak memberikan contoh - contoh yang mudah dimengerti, ada yang
mengatakan karena pelajar malas belajar, dan lain-lain serta masih banyak
alasan yang dikomentarkan dan tetap mendefinisikan matematika itu sulit bahkan
sadisnya ada yang mengatakan matematika itu mengerikan. Apakah
alasan ini diterima begitu saja?, tentu tidak, tergantung dari asumsi
masing-masing orang. Matematika berasal dari bahasa latin manthanein
atau mathema yang berarti ‘belajar atau hal yang dipelajari’, yang
kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Unsur utama pekerjaan matematika adalah
penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh
sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya. Sehingga kaitan antar konsep
atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten. Namun demikian, materi
matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tak dapat
dipisahkan, yaitu: materi matematika dipahami melalui penalaran dan penalaran
dipahami dan dilatihkan melalui belajar materi matematika. Matematika
muncul pada saat dihadapinya masalah-masalah yang melibatkan kuantitas,
struktur, ruang, atau perubahan dan dijumpai di dalam perdagangan, pengukuran tanah, astronomi, serta masalah dalam ilmu pengetahuan
dan teknologi pada umumnya maupun masalah-masalah dalam matematika itu sendiri.
Dalam pembelajaran, pemahaman konsep sering diawali secara induktif melalui
pengamatan pola atau fenomena, pengalaman peristiwa nyata atau intuisi. Proses
induktif-deduktif dapat digunakan untuk mempelajari konsep matematika. Dengan
demikian, cara belajar secara deduktif dan induktif digunakan dimana
sama-sama berperan penting dalam matematika. Dari cara kerja matematika
tersebut diharapkan akan terbentuk sikap kritis, kreatif, jujur dan
komunikatif pada peserta didik.Matematika adalah bahasa untuk ilmu
pengetahuan sains dan teknik yang digunakan untuk berkomunikasi mengenai
gejala alam, atau proses alam. Sebagai suatu bahasa, matematika sering dianggap
berdiri sendiri. Kemudian orang sering terjebak untuk menggunakan aturan
penulisan atau komunikasi dalam bahasa matematika sendiri tanpa menggunakan
bahasa yang lebih luas. Tulisan matematika (karangan matematika atau jawaban
soal) bagi orang bekerja seperti itu sulit dimengerti karena tidak ada satupun
keterangan dalam bahasa sehari-hari. Orang yang membacanya harus berfikir
bahkan menebak mengenai langkah yang digunakan dari satu baris ke baris yang
lain. Dalam keadaan seperti itu, matematika menjadi tidak menarik dan ditambah
dengan dengan materi menggunakan rumus - rumus, hitungan-hitungan , dalil -
dalil , analisa, dan upaya-upaya bagaimana menerjemahkan atau terapan
matematika dalam kehidupan sehari-hari .
Apapun yang menjadi
alasan tentunya matematika harus dipahami secara benar karena kebanyakan
penerapan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan dan tidak terlepas dari
bagian matematika, hal ini membuat asumsi dari beberapa orang bahwa ,’matematika
dikenal sebagai ilmu dasar’. Beberapa orang menganggap bahwa disiplin utama
matematika bermula dari kebutuhan dasar perhitungan dalam perdagangan, memahami
hubungan antar bilangan, mengukur tanah, dan meramal peristiwa astronomi.
Keempat kebutuhan dasar tersebut, berkembang dalam pengkajian besaran, struktur
ruang dan perubahan. Matematika juga berkembang ke ranah logika, teori himpunan
dan matematika empirik. Ilmu matematika bukan ilmu yang hadir untuk menyulitkan
tetapi justru orang-orang yang mempelajari matematika sulit mengatur waktu
secara efisien untuk mengkhususkan matematika sebagai bagian dari ilmu yang
menarik untuk dipelajari, Apapun yang menjadi alasan tentunya kebutuhan
matematika sangat penting bagi manusia untuk kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu perlu
mencari solusi kongkrit untuk mencari langkah-langkah agar dalam mempelajari
matematika menjadi sangat mengasyikan. Solusi yang diberikan, yang mungkin
terjadi adalah; Tulisan matematika atau jawaban soal harus merupakan kalimat yang
utuh, kombinasi dari bahasa sehari-hari dan bahasa matematika itu sendiri
sehingga orang yang membaca dapat mengerti tanpa harus berpikir terlalu
lama; setiap langkah yang dilakukan diberikan keterangan secukupnya dalam
bahasa sehari-hari walaupun membutuhkan energi yang besar atau membuat tulisan
menjadi panjang; pendidik harus rileks, tidak kakuh dalam memberikan
penjelasan, pendidik banyak humoris saat situasi tegang (stres) agar selalu
memberikan nuangsa baru supaya belajar matematika selalu mengasyikan; Dalam
mempelajari matematika harus mengarahkan siswa untuk memahami konsep secara
benar, karena matematika tidak semata-mata statis, melainkan dinamis; pendidik
selalu memberikan inspirasi khusus untuk memancing minat belajar dengan taktik
dan strategi yang dipandang perlu untuk diterapkan; dalam mempelari matematika
perlu membicarakan mengenai hal-hal disekitar kita yang ada kaitannya
dengan materi pembelajaran; pendidik harus terus menerus memberikan
motivasi dengan memperkenalkan bahwa matematika adalah ilmu yang hidup,
berkembang dan masih akan berkembang terus, dan sangat menjadi popular jika
memahami ilmu matematika secara benar; pendidik mestinya selalu mengingatkan
kepada pelajar agar selalu tekun belajar dan menjadikan matematika sebagai pelajaran
yang menarik untuk dipelajari. Prinsip-prinsip tersebut diatas pada dasarnya
membawa ilmu matematika sebagai ilmu yang terus mengasyikan, suatu proses yang
aktif, dinamis dan generatif. Menurut Albert Einstein, “ Ketika saya
tidak mempunyai persoalan khusus yang harus dipecahkan oleh pikiran saya, saya
sering mengumpulkan dan menyusun kembali kepada bukti-bukti matematika dan
fisika yang telah lama saya kenal. Tidak ada maksud dan tujuan lain, itu semata
hanyalah kesempatan bagi saya untuk terus memenuhi kesenangan dan kebutuhan
berpikir”
Belajar ilmu matematika
tidak sekedar menghafal rumus tetapi terlepas dari itu, pelajar harus mampu
memahami konsep penalarannya, mampu menerjemahkan bahasa matematika
kedalam bahasa sehari-hari supaya lebih mudah memahami setiap materi yang
dipelajari, terus berlatih dan tekun secara terus menerus membiasakan diri
dengan mengerjakan soal-soal mulai dari tingkat soal dengan tingkat
kesulitan rendah sampai pada tingkat kesulitan yang lebih tinggi , memberanikan
diri untuk mencari jawaban atau informasi benar yang ada kaitannya dengan ilmu
matematika, selalu mendisiplinkan diri dan menggunakan waktu sebaik
mungkin untuk gemar belajar matematika. Tentunya masih banyak hal atau sumber
yang dapat membantu kita untuk menemukan bagaimana caranya untuk menjadikan
matematika sebagai pelajaran yang menarik dan mengasyikan, menyenangkan dan
menghibur. Hal menarik lainnya dari sebuah kesuksesan mempelajari matematika
tidak terlepas dari: Pertanyaan aplikasi “ menebak” dengan benar jawabannya,
didasarkan pada instituisi dan pengalaman; strategi pemecahan masalah adalah
prosedur baku yang disarankan untuk menyelesaikan soal, setelah berlatih
beberapa soal, dimungkinkan memiliki prosedur sendiri yang lebih singkat, jalan
pintas dari prosedur buku yang menulis ilmu matematika, mempelajari
contoh-contoh yang ada untuk mempertajam pemahaman. Tips ini membantu sebagai
peta penyelesaian bagi kondisi lainnya untuk soal – soal matematika, untuk
menguji pemahaman, selalu berani menyelesaikan latihan dan pertanyaan yang ada
hubungannya dengan latihan dan pertanyaan yang bervariasi tingkat kesulitan
agar otak tidak selalu tegang (stress); Uji kompetisi berbentuk soal esay atau
pilihan ganda pada tiap materi yang dipelajari secara terus-menerus agar
pelajar lebih memahami konsep-konsep matematika yang telah dipelajari; dan juga
mengevaluasi tentang materi yang dipelajari demi sebuah penyempurnaan supaya
memaksimalkan kematangan dalam mempelajari ilmu matematika secara kreatif ,
inovatif dan berdaya saing tinggi. Akhir dari tulisan ini, tentunya tulisan ini
adalah setitik dari pengalaman nyata penulis, tidak terlepas untuk membuka diri
dari segudang pemahaman dan sumber lainnya dari buku - buku matematika,
ungkapan-ungkapan atau pemikiran tersohor dari para ahli matematika serta
sumber ilmu dari bidang ilmu lainnya yang dapat kita terima sebagai referensi
pembaca dan penulis guna membantu dalam kesuksesan mempelajari ilmu matematika.
Menurut penulis, adalah benar bahwa belajar matematika akan menyenangkan jika
kita mengumpamakan matematika sebagai sebuah syair yang selalu datang
menghibur dikala kesedihan dan keletihan itu menerpa kehidupan, tentu
diharapkan sebelum mempelajari ilmu matematika, terlebih dahulu kita meminta
hikmat dan kebijaksanaan dari Tuhan, karena takut akan Tuhan adalah permulaan
hikmat dan
kebijaksanaan.
***MEKA***
”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar