Selasa, 25 Oktober 2016

RPP PAK


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Sekolah                            :
Mata Pelajaran                 : PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Kelas / Semester               : X/1
Alokasi Waktu / Pertemuan         : 3 X 45 Menit /  (satu (1) kali pertemuan)

A.    KOMPETENSI INTI (KI)

K1
:
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
K2  
:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli  (gotong royong, kerja sama, toleransi, damai), santun, responsive, pro – aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
K3
:
Memahami, menerapka, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
K4
:
Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.










B.     KOMPETENSI  DASAR (KD) DAN INDIKATOR

Kompetensi  Dasar (KD)
Indikator
3.1. Menganalisis ciri – ciri pribadi yang terus berumbuh menjadi dewasa
3.1.1. Menjelaskan pertumbuhan intelektual
3.1.2.Mengidentifikasi  4 (empat) aspek pertumbuhan intelektual
3.1.3. Menganalisis  4 (empat) aspek pertumbuhan intelektual
3.1.4 Mengemukakan  4 (empat) aspek pertumbuhan intelektual
3.2.5. Mengkaji dengan menggunakan beberapa sumber dilandasi oleh pertumbuhan intelektual yang membangun

4.2.1. Menjelaskan pengertian manusia sebagai makhluk sosial
4.2.2. Menyebutkan  6(enam) ciri pribadi dewasa dalam aspek sosial
4.2.3. Merumuskan kesimpulan tentang pertumbuhan sebagai makhluk sosial.

5.2.1. Menjelaskan pengertian emosi
5.2.2. Menyebutkan 4 (empat) ciri emosional pribadi
5.2.3. Menjelaskan manfaat dari ketajaman emosional

C.    MATERI PEMBELAJARAN
Pertemuan  Pertama (1)
Pengertian  Pertumbuhan  intelektual
⇔ Empat (4) aspek pertumbuhan intelektual
Pertemuan kedua (2)
⇔Pengertian manusia sebagai makhluk sosial
⇔ Enam (6) ciri pribadi dewasa dalam aspek  sosial
⇔ Pengertian emosi
⇔ Empat (4) ciri emosional pribadi dewasa
⇔ Manfaat ketajaman emosional
D.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (I)
Kegiatan
Sintak  model Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi
Pendahuluan

1.      Guru dan siswa mengawali pelajaran dengan membaca Firman Tuhan dan doa oleh guru
2.      Guru mengabsen siswa
3.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai   
4.      Guru menyampaikan metode  dan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
5.      Guru menanyakan tugas yang disiapkan oleh peserta didik
6.      Peserta didik membentuk kelompok diskusi
7.      Guru memberikan lembar kerja diskusi
20
Inti
Stimulation
(pemberian Stimulus)
*       Peserta didik membaca dan memahami mengenai materi pertumbuhan intelektual
*       Menggali pemahaman peserta didik
*       Mengkaji dari berbagai sumber pertumbuhan intelektual
*       Menjabarkan pengertian pertumbuhan intelektual dari beberapa gambar tokoh alkitab yaitu Timotius dan Daud
100

Problem Statement (Identifikasi masalah)
Mengidentifikasi empat (4) aspek intelektual


Data Collecting (Pengumpulan Data)












Data procossing (Mengolah data)
*       Peserta didik mencari informasi     untuk menjawab pertanyaan di atas dari buku siswa , dan sumber Alkitab.
*       Bekerja sama dalam kelompok untuk menemukan empat (4) aspek pertumbuhan intelektual
*       Peserta didik mengolah informasi dan data yang didapatkan melalui bacaan untuk menyimpulkan hasil pendaat kelompok, diskusi dan ayat referensi yang tersedia mengenai pertumbuhan intelektual

Penutup
Generalization (Menyimpulkan)
1.      Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
2.      Guru memberikan tugas: mencari contoh – contoh surat kabar atau majalah tentang pertumbuhan intelektual
3.      Peserta didik menutup kegiatan pembelajaran dengan pujian dan doa yang dipimpin oleh siswa
15






 Pertemuan  kedua (II)

Kegiatan
Sintak  model Pembelajaran
Deskripsi
Alokasi


1.      Guru dan siswa mengawali pelajaran dengan membaca Firman Tuhan dan doa oleh guru
2.      Guru mengabsen siswa
3.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai   
4.      Guru menyampaikan metode  dan model pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran
5.      Guru menanyakan tugas yang disiapkan oleh peserta didik
6.      Peserta didik membentuk kelompok diskusi
7.      Guru memberikan lembar kerja diskusi
20

Inti
Project Based learning (identifikasi dan merumuskan project)
*       Peserta didik membaca dan memahami materi pertumbuhan sebagai makhluk sosial dan emosi
*       Mengidentifikasikan enam (6) ciri pribadi dewasa dan empat (4) ciri emosional pribadi dewasa
*       Melakukan kajian dengan berbagai sumber yang dilandasi oleh pertumbuhan sosial dan pertumbuhan emosional


Menyusun  rancangan penyelesaian project
*       Melakukan kajian dengan menggunakan berbagai sumber, apa kerugian bila pertumbuhan makhluk sosial dan pertumbuhan emosi tidak diterapkan dan juga sebaliknya, apa keuntungannya bila diterapkan.


Mengumpulkan Informasi
*       Mencari dari majalah atau tulisan tentang pertumbuhan sebagai makhluk sosial dan pertumbuhan aspek emosional dalam kehidupan masa kini


Menyusun Laporan
*       Peserta didik mengelolah informasi dan data yang didapatkan melalui bacaan, untuk menyimpulkan hasil pendapat kelompok, diskusi dan ayat referensi yang tersedia mengenai pertumbuhan makhluk sosial dan pertumbuhan emosional

Penutup
Generalizatiaon
Menyimpulkan
4.      Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
5.      Guru memberikan tugas: mencari contoh – contoh surat kabar atau majalah tentang pertumbuhan intelektual
6.      Peserta didik menutup kegiatan pembelajaran dengan pujian dan doa yang dipimpin oleh siswa
15

E.     MEDIA /ALAT,BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
a.       Media/alat:
1.      Lembaran kerja (siswa)
2.      Charta
b.      Alat dan bahan
1.      Lembar Kerja masalah
2.      Kertas HVS Folio
c.       Sumber Belajar
1.      Suluh siswa 1
2.      Alkitab
3.      Pendidikan Agama Kristen dan budi pekerti

Lampiran 1: Lembar Penilaian Sikap
Sikap:
Penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian sikap spritual dan sikap sosial

No

Nama
Jujur
Bertanggung
jawab
Disiplin
Sopan santun
Predi- kat
Deskripsi dalam Rapor
SB
PB
SB
PB
SB
PB
SB
PB





























































Tabel 2. Jurnal Pencapaian Kompetensi Sikap Sosial


No

Nama
Gotong royong
Bertanggung
jawab
Toleransi
Pro - aktif
Predi- kat
Deskripsi dalam Rapor
SB
PB
SB
PB
SB
PB
SB
PB










































































Penilaian Ketrampilan
(Diskusi Kelompok)
Ketrampilan : Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
No
Nama
Menjelaskan
(1 - 4)
Memvisualkan
(1 - 4)
Merespon
(1 - 4)
Berkontribusi
(1 - 4)
Jumlah skor
1






2






3






4










        Nilai  =  skor maksimal 
       Nilai Akhir = jumlah  skor 

Keterangan:
a.       Keterangan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan
b.      Keterangan memvisualkan berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin atau sekreatif
c.       Ketrampilan merespon adalah kemampuan peserta didik, menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantalan, sangahan dari pihak secara empatik
d.      Skor rentang antara              …………………….          
                                                                                                      4
Kriteria Nilai      
                          
                          
                          
                                                                                       Kalabahi, 18-11-2016
Calon Guru
Guru Pamong



MARIA PERING SY
NIM:615021



HANA SHINTA LANGKAMENG
NIP:
Kepala SMA Kristen 2 Kalabahi



YAFED UHE DJASIBANI
                                                 NIP:


1)      Ranah Kognitif
Taksonomi
Bloom Lama
C1
(Pengetahuan)
C2
(Pemahaman)
C3
(Aplikasi)
C4
(Analisis)
C5
(Sintesis)
C6 (Evaluasi)
Taksonomi
Bloom Revisi
C1
(Mengingat)
C2
(Memahami)
C3
(Mengaplikasikan)
C4
(Menganalisis)
C5
(Mengevaluuasi)
C6 (Mencipta)

Mengingat
(remember)
Memahami
(Understad)
Mengaplikasikan
(Apply)
Menganalisis
(Analyze)
Mengevaluasi
(Evaluate)
Mencipta
(Create)
Mengutip
Menerbitkan
Menjelaskan
Memasangkan
Membaca
Menamai
Meninjau
Mentabulasi
Memberi kode
Menulis
Menyatakan
Menunjukkan
Mendaftar
Menggambar
Membilang
Mengidentifikasi
Menghafal
Mencatat
Meniru
Memperkirakan
Menceritakan
Merinci
Mengubah
Memperluas
Menjabarkan
Mencontohkan
Mengemukakan
Menggali
Mengubah
Menghitung
Menguraikan
Mempertahankan
Mengartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
Membedakan
Menugaskan
Menentukan
Menerapkan
Memodifikasi
Membangun
Mencegah
Melatih
Menyelidiki
Memroses
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasi
Mengurutkan
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Menjalankan
Mengoperasikan
Meramalkan
Memecahkan
Menegaskan
Menganalisis
Menyimpulkan
Menjelajah
Mengaitkan
Mentransfer
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunkan
Merasionalkan
Mendiagnosis
Memfokuskan
memadukan
Membandingkan
Menilai
Mengarahkan
Mengukur
Merangkum
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Mengkritik
Mengarahkan
Memutuskan
Memisahkan
Menimbang


Mengumpulkan
Mangatur
Merancang
Membuat
Merearasi
Memperjelas
Mengarang
Menyusun
Mengode
Mengkombinasikan
Memfasilitasi
Mengkontruksi
Merumuskan
Menghubungkan
Menciptakan
Menampilkan



2)      Ranah Afektif
A1
Menerima
A2
Merespon
A3
Menghargai
A4
Mengorganisaikan
A5
Karakteristik Menurut Nilai
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Melaporkan
Memilih
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan
Mengasumsikan
Meyakinkan
Memperjelas
Menekankan
Menyumbang
Mengimani

Mengubah
Menata
Membangun
Membentuk
Pendapat
Memadukan
Mengelolah
Merembuk
Menegosiasi
Membiasakan
Mengubah
Perilaku
Berakhlak mulia
Melayani
Membuktikan
memecahkan
3)      Ranah Psikomotorik
P1
Meniru
P2
Manipulasi
P3
Presisi
P4
Artikulasi
P5
Naturalisasi
Menyalin
Mengikuti
Mereflikasi
Mengulangi
mematuhi
Kembali
Membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan
Menunjukkan
Melengkapi
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
mengendalikan
Membangun
Mengatasi
Menggabungkan
Beradaptasi
Memodifikasi
merumuskan
Mendesain
Menetukan
mengelolah



























                                         MATERI AJAR

1.      Pengertian Pertumbuhan Intelektual
Pertumbuhan  Intelektual  merupakan prose pertumbuhan ke arah yang lebih maju dan dewasa, dan mampu berpikir tentang hal – hal yang lebih abstrak dan logis.

2.      Empat (4) Aspek Pertumbuhan Intelektual
A.    Pola Pikir Positif
Pola pikir positif  merujuk pada pemikiran yang selalu mencari sisi baiknya dalam segala hal. Lawaannya adalah berpikir negatif, yaitu pola pikir yang selalu melihat sesuatu dari sisi buruknya.
Setiap orang perlu melatih dan membiasakan diri berpikir positif, karena hal itu akan mempengaruhi pandangan dan perbuatan kita ke arah yang lebih baik, berguna dan membawa ketentraman. Hal inilah yang mendorong rasul Paulus menyampaikan pesan terakhirnya kepada  jemaat di  Filipi “Pikirkanlah yang benar, yang mulia, yang adil, yang manis, yang sedap di dengar, kebajikan dan yang patut dan itulah yang akan dilakukan”  (Filipi 4:8 - 9). Karena apa yang dipikirkan kemungkinan besar itulah yang akan dikatakan dan dilakukan.
Berikut adalah sepuluh (10) karakteristik orang dengan konsep diri positif menurut  D.E.Hamachek :
1.      Yakin terhadap pendapat dan sikanya, sehingga bersedia mempertahankan, tetapi juga terbuka untuk mengubahnya jika ternyata keliru
2.      Mampu bertindak benar
3.      Yakin pada kemampuannya
4.      Merasa setara dengan orang lain meskipun berbeda kemampuan
5.      Sanggup menerima diri dan merasa berguna bagi orang lain, terutama orang – orang terdekat atau disekitarnya
6.      Menerima pujian secara wajar
7.      Tidak bersedia didominasi atau dikendalikan oleh orang lain
8.      Sanggup mengakui perasaan dalam dirinya baik yang positif maupun yang negatif, dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya
9.      Menikmati hidupnya
10.  Peka terhadap kebutuhan atau keadaan orang lain

B.     Pola Pikir Proaktif
Sikap proaktif manusia adalah tabiat manusia yang paling mendasar dalam menanggapi dan berbuat sesuatu . orang yang proaktif menggunakan pertimbangan terlebih dahulu sebelum memberikan respons. Manusia memiliki kemampuan mempertimbangkan sesuatu karena:
-          manusia diciptakan Tuhan dengan memilki kehendak bebas sehingga mempunyai kemauan yang murni tanpa dipengaruhi orang lain.
-          manusia diciptakan dengan hati nurani, membedakan yang baik dan yang buruk bagi dirinya
-          manusia diciptakan Tuhan dengan memiliki daya imajinasi yang tinggi agar seseorang menjadi proaktif, ia harus belajar.
-          melatih diri untuk mengharapkan, mencari, dan kemungkinan lain
-          berusaha mencari dan melaksanakan pendekatan lain
-          mencoba melakukan sesuatu dengan cara lain yang sesuai norma
-          berani mencoba
-          melati diri untuk berpikir secara terpusat dan luas
-          belajar menyesuaikan diri dengan keadaan dan tidak kaku
-          lebih terdorong oleh keinginan individu
-          memiliki tingkat keahlian sesuai kebutuhan

C.    Pola Pikir Kritis
Berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi. Pola pikir kritis mencakup ketrampilan menafsirkan dan menilai pengamatan, informasi, dan memberikan argumentasi, meliputi pemikiran dan menggunakan alasan yang logis, mencakup ketrampilan membandingkan, mengklasifikasi, membuat kronologinya, menghubungkan sebab dan akibat, mendeskripsikan pola, membuat analogi, menyusun rangkaian, memberi alasan secara deduktif dan induktif, peramalan dan perencanaan, perumusan hipotesis, dan penyampaian kritik.
Berpikir kritik tidak mudah dan tidak dapat dilakukan oleh semua orang, sebab mencakup penentuan tentang makna dan kepentingan dari hal yang dilihat atau dinyatakan , penilaian argumen, pertimbangan apakah kesimpulan ditarik berdasarkan bukti – bukti pendukung yang memadai.
Tentunya berpikir kritis tidak menjamin seseorang akan mencapai kesimpulan yang tepat. Hal – hal yang menghalanginya antara lain:
1.      tidak memiliki seluruh informasi yang relevan
2.      tidak bersifat netral, dapat menghalangi pengumpulan dan penilaian informasi secara efektif dan objektif
3.      bersifat emosional, sehingga tergesa – gesa menarik kesimpulan sebelum semua informasi yang dibutuhkan terkumpul
Jadi berpikir kritis itu tidak sama dengan berdebat atau mengkritisi orang lain. Kata “kritis” terhadap suatu argumen atau pandangan orang lain tidak identik dengan “ketidaksetujuan” terhadap suatu argumen atau pandangan orang lain. Penilaian kritis bisa saja dilakukan terhadap suatu argumen yang bagus, sebab pemikiran kritis bersifat netral dan tidak emosional.

D.    Pola Pikir Komprehensif
Berfikir komrehensif adalah berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan sudut pandang.
Memikirkan sesuatu dengan mempertimbangkan berbagai hal, seperti penyebabnya, akibatnya untuk diri sendiri dan orang – orang terkait atau orang lain, bagaimana cara mempertanggungjawabkannya. Cara berpikir komprehensif sangat penting untuk memahami sesuatu secara menyeluruh.
            Berikut ini adalah contoh beberapa tokoh Alkitab dalam menghadapi permasalahan. Tinjaulah cara berpikir mereka.
1.      Hawa ketika bertemu dengan ular (kejadian 3:1 – 6)
2.      Ayub (Ayub 2; 9-10 ; 3; 25 – 26)
3.      Daniel (Daniel 1:5 – 8)
4.      Yusuf (Matius 1:18 – 20)
5.      Pilatus (Matius 27:23 – 26)
6.      Salomo ( I Raja – raja 3:23 – 27)

Ø  Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Dewasa dalam aspek sosial berarti mampu bersosialisasi dengan baik dan benar serta menempatkan dirinya sehingga tercipta hubungan yang harmonis dengan setiap orang, hubungan yang baik ditandai dengan terbangunnya komunikasi dua arah, sikap saling menghargai, menerima dan mengakui, dapat menempatkan diri dalam situasi apapun dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia berada. Dalam hubungan sosial diperlukan sikap peduli dan saling mendahulukan kepentingan orang lain.

Ø  Enam (6) Ciri Pribadi Dewas Dalam Aspek Sosial
1.      Ingin mengikuti gaya temannya
2.      Memiliki sopan santun dan tata krama
3.      Dapat menyesuaikan diri terhadap hal yang tidak bisa diubah
4.      Menerima dan memenuhi tanggungjawabnya
5.      Tidak tergantung orang lain
6.      Kepuasan terbesarnya adalah membuat orang lain bahagia

Dalam hubungan sosial dibutuhkan sikap simpati, empati, dan solider. Simpati artinya kasih, rasa setuju, dan rasa suka. Perasaan simpati adalah keikutsertaan merasakan perasaan senang atau kesusahan orang lain.
Empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok tertentu atau empati adalah rasa peduli kepada orang lain, menciptakan keinginan menolong, mengalami perasaan yang sama dengan perasaan orang lain, kemampuan mengetahui yang dipikirkan dan dirasakan orang lain, tetapi empati bukanlah rasa kasihan. Sedangkan Solider adalah sifat atau rasa, senasib atau perasaan setia kawan.
            Sikap inilah yang mendorong lahirnya rasa toleransi dalam hidup bersama dengan orang lain. Tuhan Yesus mengajari kita untuk mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.
Dalam PL, kisah persahabatan Yonatan dan Daud sangat baik dijadikan teladan. Mereka saling mengasihi tanpa mempedulikan perbedaan latar belakang. Kasih adalah prinsip utama dalam bersosialisasi dengan orang lain sehingga kita dapat berbagi, menerima, menghargai, dan membangun satu dengan yang lainnya.

Ø  Pengertian Emosi
Emosi merupakan gejala perasaan disertai dengan perubahan atau perilaku fisik, seperti marah, senang, sedih dan sebagainya. Kedewasaan seseorang bukanlah terletak pada usianya tetapi pada tingkat kematangan emosionalnya.
·         Empat (4) Ciri Emosional Pribadi Dewasa
1.      mendahulukan logika daripada emosi, tidak egois
2.      mengontrol emosi dengan baik dalam penyelesaian masalah
3.      memikirkan masa depan yang lebih baik
4.      menerima hal buruk, kekecewaan atau tekanan dengan tenang dan stabil
·         Manfaat Ketajaman Emosional
Emosi adalah perkara yang rumit, tetapi dapat dikendalikan dan dimanfaatkan. Emosi adalah kekuatan yang dapat merusak (destruktif) atau membangun (Konstruktif) diri sendiri dan orang lain tergantung kemana kita mengarahkannya.  
                 Manfaat dari ketajaman emosional adalah:
1.      Menolong orang lain mengendalikan emosi dan mencari tahu pemicunya
2.      Menolong orang lain mengolah dan mengelolah emosi




















PERANGKAT PEMBELAJARAN
(RPP DAN BAHAN AJAR)
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN





                           





OLEH

NAMA           : MARIA  PERING SY
NIM                :6151021






  PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN TEOLOGI
        FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS  TRIBUANA KALABAHI
ALOR
2016