Rabu, 02 November 2016

Sapaan Acara Wisuda


UNKAPAN RASA DI BANGKU PENDIDIKAN
STEVEN E. PULING, S. Pd


 


Pertama - tama puji dan Syukur  kita panjatkan kepada Tuhan karena atas berkat dan tuntunan-Nya diijinkan untuk bertemu  saat ini, dalam tenda sukacita.

Selamat malam tuk kita semua.
Yang  saya hormati  Bapak  RT, RW dan juga semua pemerintah wilayah yang hadir pada saat ini.
Yang saya hormati  Bapak , Mama, Kakak, Adik , Teman – teman buruh pelabuhan, Bapak /ibu dosen teologi, teman-teman civitas akademika Universitas Tribuaana Kalabahi  khusunya  program studi Pendidikan Agama Kristen, singkatnya para undangan yang hadir di tempat ini maupun yang tidak hadir bersama – sama dengan kita saat ini.

Ijinkan saya saat ini untuk berbagi rasa, lewat perjalanan saya selama saya ada di bangku pendidikan. Saya dilahirkan tepat……………………...dari Ayah –Mama  tercinta : Ayah  Eduard Puling dan Mama Sarlin Puling Kolly.  Dengan penuh pergumulan “ saya diasuh, dididik, dibina  berdasarkan  hati  seorang  hamba  yang  penuh  dengan, kehangatan kerendahan hati, wibawa, dan dan hangatan belaian kasih sayang.  Dalam semua memori tersebut, semuanya tersimpul dengan pertanyaan, kegelisaan, penasaran, dan beban tanggung  jawab yang melekat membuat ku terus berpikir dan berdoa untuk mendapat jalan terbaik demi harapanku, mas depanku, keluarga,  masyarakat, dan juga relasi sosial serta bangsa dan negara.
Jejakan pendidikan yang saya jalani tamat SD tahun:…..., SLTP(SMP) tahun:……., SLTA (SMA) tahun…….. Dalam cita - cita dan semangat perjuangan selama dua tahun saya terus bekerja, bergumul bersama-sama dengan orang tua untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Menjadi masalah serius tentunya kondisi ekonomi menjadi pertarungan, persengitan, perdebatan, dan juga faktor penghambat yang tidak kalah pentingnya adalah keragu-raguan yang sangat sensitif dan serius. Ternyata setelah itu dalam tanda petik  keberhasilan  dari Sang Maha Kuasa membuka pintunya dan memanggilku dengan namaku, Steven,….Steven,….., datang dengan suara yang penuh kekuatan, keyakinan dan keteguan iman, Hai anakku tinggalkan rasa takutmu, rasa kuatirmu karena semuanya hanyalah ganguan yang kau ciptakan dari lubuk hatimu, kau sendirilah yang akan menghambat niatmu, akibat ketakutanmu. Jangan takut,…datanglah Aku menyertaimu. Aku akan akan menguatkan dan memberi kekuatan dikala kau tak berdaya, aku akan mengiburmu dikala kau sedih dan gelisah. Aku,…, Akulah TUHAN ALLAH mu  yang akan memberi sukacita yang besar dikala kau tak berdaya dan ditinggalkan oleh orang terdekatmu. Hanya pikiranmu, keegoanmu, kesombanganmu, pertimbangan konyolmu yang membuat anda sendiri yang menjauh dari teman terdekatmu. Bukalah dirimu dengan penuh kerendahan hati demi kebaikan dan petunjuk Tuhan bukalah dan berbagilah pintu sukacitamu pada dirimu dan sesamamu.  Ingat Aku tetap setia menjadi sahabat terdekat baik susah, kekurangan, senang , gembira, kelimpahan , kemelorotan, ketidakberdayaan, berkelimpahan, hadapilah dengan doa dan senyummu , pertama-tama naikkan dalam doamu padaku, dan bagikan kebahagiaanmu pada sesamamu dengan penuh ucapan syukur padaku.
Almamaterku, UNIVERSITAS  TRIBUANA KALABAHI, wiyata perguruan tinggi pada umumnya ku wujudkan  Tridarma Pendidikan , yang terus bergelora dan melekat di hati, jiwa dan ragaku. berakhlat takut  akan  Tuhan,  semangat berbakti untuk nusa dan bangsa, penuh kejujuran dan ketulusan,  menjadi saluran  berkat  bagi  sesama  adalah cita - cita dan pergumulan dalam jejakan pergumulan hidupku.
Dalam perjalanan dan penjejakan dibangku pendidikan perguruan tinggi, hari - hari hidupku diguyuri kegelisahan dan ketakutan.  Di  pertengahan perjalanan, waktu yang menegangkan saat KKN Ayahku jatuh di atas pohon, secara manusia  hilang  harapan secara manusiawi tetapi sungguh Tuhan ajaib, akhirnya orang tuaku mendapat pemulihan dan kesembuhan dari Tuhan. Dalam perjalanan terus mengalami tantangan lewat sakit penyakit yang diderita oleh mama saya. Dalam perjalanan Bapak kecil mendapat panggilan Tuhan’ ‘ doaku kiranya almarhum  Gerson Puling kiranya mendapat tempat disisi Allah.  Hujan pengeluhan, mengasahku untuk hidup dalam guyuran senyum , tersimpul  pertanyaan - pertanyaan  yang terus mengasah  imanku untuk belajar membuka  diri terhadap siapapun  dalam  kondisi apapun.  Ku sadari ternyata  aku banyak berdosa pada Tuhan,…, khilaf pada orangtua, saudara-saudaraku dan sesamaku. Saya terkadang mengingat tetesan kebaikanku dan melupakan segudang kesalahan yang ku lakukan pada keluargaku, sahabatku bahkan orang – orang terdekatku.
Tuhan ,…, terimakasih Tuhan. Engkau mengartikan hidupku menjadi berarti dan berharga di mata - Mu.
Terima kasih Ayah  dan ibuku, kau telah menunjukan untuk masuk ke areal menjadi garam yang mampu mengawetkan …. menjadi terang, yang terus menerangi kegelapan.
Terima kasih kakak , adik , kunyadu, basudara, bapa mama, om dan tanta yang telah mendukung lewat doa dan dukungan nyata demi keberhasilan ini.
Terima kasih buat isteriku tersayang, Aty yang selalu dengan setia mendukung dalam setiap kondisi demi keberhasilan ini.
Terima kasih Bapa dan mama mantu serta saudara-saudara dikiser yang juga mendukung kami demi keberhasilan ini.
Terima kasih dukungan doa teman – teman persekutuan doa abangiwang, jemaat dan majelis jemaat abangiwang yang mendukung dalam doa dan pelayanan kasih demi keberhasilan ini.
Terima kasih masyarat dan pemerintah desa bunga bali yang terus membantu dan melancarkan lewat dukungan morl , juga dukungan lewat administrasi pendukung keberhasilan ini, tidak lupa juga teman-teman dan guru baik di SD GMIT Abangiwang, SLTP Tamalabang dan SMA Negeri 1 Pantar-Kabir.
Terima kasih abangiwang, warga masyarakat dan jemaat, kau telah melepaskanku dengan dengan penuh pengharapan pada Tuhan,…untuk tiba di pantai harapan.
Terima kasih keluargaku,…, atas  motivasimu ku telah mengangkat dan  melambaikan bendera keberhasilan dalam dunia intelektual.
Terima kasih Bapa dan Mama kos (………………………..), Bapa  Guru Eja(…………) dan mama(……………..) serta semua yang ada disekelilingku, terima kasih atas doa dan bantuannya. Tuhan membalas semuanya.
Terima kasih teman – teman  buruh,  kalian telah membantu, mempedulikanku disaat waktu kerja bersamaan dengan waktu kuliah kalian mengijinkan untuk mengutamakan kuliah sebagai hal yang paling penting untuk dijalankan.
Terima kasih warga wetabua tanjung,  di sini  ku telah mengenalmu secara dekat ternyata kaulah  pantai harapan, tempat pertama ku mengangkat dan melambaikan bendera keberhasilan, kau hadir saat ku susah, memberiku motivasi sebagai orang tua terdekat kau senyum dan gembira saat ku senang, terus mengingatku untuk terus menjadi berkat .
Terima kasih pemerintah dan masyarakat  wetabua tanjung, budi baikmu, persahatan yang kita jalin, dukungan dan motivasimu  tidak pernah ku lupakan. Ku akan pergi dan membaca lembaran hidupku yang tercatat dengan semua budi baikmu, akan kubaca dan ku ceritakan kepada semua sahabatku, keluargaku, kampung halamanku untuk terus tidak ragu-ragu  tinggal bersama-sama dengan keluarga - keluarga yang ada di wetabua. Ku akan datang lagi menitipkan adik - adikku kepada pemerintah, warga dan orang – orang tuaku yang ada di wetabua jika ada yang mendengar bacaan yang tertulis dalam agenda harianku, terimalah dan didiklah mereka karena mereka adalah adik – adikku.
Saya terkesan dengan semua budi baik bapak dan mama serta keluarga yang ada di wetabua tanjung, kerukunan yang begitu mengeratkan kami seperti anak dan saudara kandung. Menjdi pelajaran yang terindah untuk besik dasar dalam dunia kerja dan interaksi sosial nantinya. Saya berpesan kepada kaum intelektual yang ada di tempat ini, yang sementara melanjutkan studi , takutlah akan Tuhan dan teruslah lakukan  kebaikan, membuka diri dan berbagi kasih merupakan modal utama meraih sukses. Semangat untuk belajar, terus senyum dan tetap kuat dalam Tuhan. Jangan andalkan pengertianmu sendiri, mintalah hikmat, wibawa dan keperkasaan pada Tuhan, supaya Tuhan meluruskan perjalanan menuju kepada masa depan yang penuh ceriah dan diberkati. Jadikan dan temukan solusi terhadap segala tindakan dengan mengandalkan Tuhan. Doa saya bersama keluarga, Tuhan akan terus menghadirkan keberhasilan di tempat ini bagi semua yang merindukannya.

Jika ada jarum yang patah, janganlah simpan di dalam peti,
jika ada kata yang salah janganlah simpan di dalam hati.
Coba – coba ku lempar mangga, mangga jatuh tandanya masak
Coba – coba ku masuk UNTRIB ijasah ku dapat tandanya sarjana

Putih apa di tanjung sana ikan paupere ku sangka ombak
Putih apa di konde nona, rambutlah putih ku sangka kutu.
Jangan salah sangka ku orang manado, aku ini putra Abangiwang
Jangan disangka ku masih bujang
Begini - begini mertua orang kiser, dihatiku cumala kekasihku Aty
           
Akhir sapaan saya, sekali lagi terima kasih buat semua keluarga yang terus mendoakan ku termasuk mempersiapkan segala sesuatu  lewat doa, dukungan, sumbangsi pikiran demi kesuksesan akan gelar di dunia pendidikan, juga semua jeripayah dalam mempersiapkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan acara syukuran saat ini. Tuhan yang punya kuasa memberkati dan membuka jalan terhadap semua pergumulan Bapa, mama saudara sekalian. Tuhan membalas semua kebaikan yang diberikan demi kesuksesan yang kita syukuri hari ini.
Sekali lagi, mohon maaf  jika dalam  pergaulan  kita ada hal-hal yang kurang menyenangkan, kiranya pada kesempatan ini, saya dimaafkan.
Di dunia ini ada dua kekeliruan terbesar yaitu berpikir  tanpa melakukannya dan tidak melakukan, dan juga melakukan tanpa berpikir.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar