UNKAPAN RASA DI BANGKU PENDIDIKAN
STEVEN E. PULING, S. Pd
![]() |
Pertama - tama puji dan
Syukur kita panjatkan kepada Tuhan
karena atas berkat dan tuntunan-Nya diijinkan untuk bertemu saat ini, dalam tenda sukacita.
Selamat malam tuk kita semua.
Yang
saya hormati Bapak RT, RW dan juga semua pemerintah wilayah yang
hadir pada saat ini.
Yang saya hormati Bapak , Mama, Kakak, Adik , Teman – teman
buruh pelabuhan, Bapak /ibu dosen teologi, teman-teman civitas akademika
Universitas Tribuaana Kalabahi
khusunya program studi Pendidikan
Agama Kristen, singkatnya para undangan yang hadir di tempat ini maupun yang
tidak hadir bersama – sama dengan kita saat ini.
Ijinkan saya saat ini untuk
berbagi rasa, lewat perjalanan saya selama saya ada di bangku pendidikan. Saya
dilahirkan tepat……………………...dari Ayah –Mama
tercinta : Ayah Eduard Puling dan
Mama Sarlin Puling Kolly. Dengan penuh
pergumulan “ saya diasuh, dididik, dibina berdasarkan hati seorang hamba yang
penuh dengan, kehangatan kerendahan hati, wibawa,
dan dan hangatan belaian kasih sayang.
Dalam semua memori tersebut, semuanya tersimpul dengan pertanyaan,
kegelisaan, penasaran, dan beban tanggung
jawab yang melekat membuat ku terus berpikir dan berdoa untuk mendapat
jalan terbaik demi harapanku, mas depanku, keluarga, masyarakat, dan juga relasi sosial serta
bangsa dan negara.
Jejakan pendidikan yang saya
jalani tamat SD tahun:…..., SLTP(SMP) tahun:……., SLTA (SMA) tahun…….. Dalam
cita - cita dan semangat perjuangan selama dua tahun saya terus bekerja,
bergumul bersama-sama dengan orang tua untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Menjadi masalah serius tentunya kondisi ekonomi menjadi pertarungan,
persengitan, perdebatan, dan juga faktor penghambat yang tidak kalah pentingnya
adalah keragu-raguan yang sangat sensitif dan serius. Ternyata setelah itu
dalam tanda petik keberhasilan dari Sang Maha
Kuasa membuka pintunya dan memanggilku dengan namaku, Steven,….Steven,….., datang dengan suara yang penuh kekuatan, keyakinan
dan keteguan iman, Hai anakku tinggalkan rasa takutmu, rasa kuatirmu karena
semuanya hanyalah ganguan yang kau ciptakan dari lubuk hatimu, kau sendirilah
yang akan menghambat niatmu, akibat ketakutanmu. Jangan takut,…datanglah Aku
menyertaimu. Aku akan akan menguatkan dan memberi kekuatan dikala kau tak
berdaya, aku akan mengiburmu dikala kau sedih dan gelisah. Aku,…, Akulah TUHAN
ALLAH mu yang akan memberi sukacita yang
besar dikala kau tak berdaya dan ditinggalkan oleh orang terdekatmu. Hanya pikiranmu,
keegoanmu, kesombanganmu, pertimbangan konyolmu yang membuat anda sendiri yang
menjauh dari teman terdekatmu. Bukalah dirimu dengan penuh kerendahan hati demi
kebaikan dan petunjuk Tuhan bukalah dan berbagilah pintu sukacitamu pada dirimu
dan sesamamu. Ingat Aku tetap setia
menjadi sahabat terdekat baik susah, kekurangan, senang , gembira, kelimpahan ,
kemelorotan, ketidakberdayaan, berkelimpahan, hadapilah dengan doa dan senyummu
, pertama-tama naikkan dalam doamu padaku, dan bagikan kebahagiaanmu pada
sesamamu dengan penuh ucapan syukur padaku.
Almamaterku, UNIVERSITAS TRIBUANA KALABAHI, wiyata perguruan tinggi
pada umumnya ku wujudkan Tridarma
Pendidikan , yang terus bergelora dan melekat di hati, jiwa dan ragaku. berakhlat
takut akan Tuhan,
semangat berbakti untuk nusa dan bangsa, penuh kejujuran dan ketulusan, menjadi saluran berkat bagi
sesama adalah cita - cita dan pergumulan dalam
jejakan pergumulan hidupku.
Dalam perjalanan dan penjejakan
dibangku pendidikan perguruan tinggi, hari - hari hidupku diguyuri kegelisahan
dan ketakutan. Di pertengahan perjalanan, waktu yang
menegangkan saat KKN Ayahku jatuh di atas pohon, secara manusia hilang
harapan secara manusiawi tetapi sungguh Tuhan ajaib, akhirnya orang
tuaku mendapat pemulihan dan kesembuhan dari Tuhan. Dalam perjalanan terus
mengalami tantangan lewat sakit penyakit yang diderita oleh mama saya. Dalam
perjalanan Bapak kecil mendapat panggilan Tuhan’ ‘ doaku kiranya almarhum Gerson Puling kiranya mendapat tempat disisi
Allah. Hujan pengeluhan, mengasahku
untuk hidup dalam guyuran senyum , tersimpul pertanyaan - pertanyaan yang terus mengasah imanku untuk belajar membuka diri terhadap siapapun dalam kondisi apapun. Ku sadari ternyata aku banyak berdosa pada Tuhan,…, khilaf pada orangtua,
saudara-saudaraku dan sesamaku. Saya terkadang mengingat tetesan kebaikanku dan
melupakan segudang kesalahan yang ku lakukan pada keluargaku, sahabatku bahkan
orang – orang terdekatku.
Tuhan ,…, terimakasih Tuhan. Engkau mengartikan
hidupku menjadi berarti dan berharga di mata - Mu.
Terima kasih Ayah dan ibuku, kau telah menunjukan untuk masuk ke
areal menjadi garam yang mampu mengawetkan …. menjadi terang, yang terus
menerangi kegelapan.
Terima kasih kakak , adik , kunyadu, basudara,
bapa mama, om dan tanta yang telah mendukung lewat doa dan dukungan nyata demi
keberhasilan ini.
Terima kasih buat isteriku tersayang, Aty yang
selalu dengan setia mendukung dalam setiap kondisi demi keberhasilan ini.
Terima kasih Bapa dan mama mantu serta
saudara-saudara dikiser yang juga mendukung kami demi keberhasilan ini.
Terima kasih dukungan doa teman – teman
persekutuan doa abangiwang, jemaat dan majelis jemaat abangiwang yang mendukung
dalam doa dan pelayanan kasih demi keberhasilan ini.
Terima kasih masyarat dan pemerintah desa bunga
bali yang terus membantu dan melancarkan lewat dukungan morl , juga dukungan
lewat administrasi pendukung keberhasilan ini, tidak lupa juga teman-teman dan
guru baik di SD GMIT Abangiwang, SLTP Tamalabang dan SMA Negeri 1 Pantar-Kabir.
Terima kasih abangiwang, warga masyarakat dan
jemaat, kau telah melepaskanku dengan dengan penuh pengharapan pada
Tuhan,…untuk tiba di pantai harapan.
Terima kasih keluargaku,…, atas motivasimu ku telah mengangkat dan melambaikan bendera keberhasilan dalam dunia
intelektual.
Terima kasih Bapa dan Mama kos (………………………..),
Bapa Guru Eja(…………) dan mama(……………..)
serta semua yang ada disekelilingku, terima kasih atas doa dan bantuannya. Tuhan
membalas semuanya.
Terima kasih teman – teman buruh,
kalian telah membantu, mempedulikanku disaat waktu kerja bersamaan
dengan waktu kuliah kalian mengijinkan untuk mengutamakan kuliah sebagai hal
yang paling penting untuk dijalankan.
Terima kasih warga wetabua tanjung, di sini ku telah mengenalmu secara dekat ternyata
kaulah pantai harapan, tempat pertama ku
mengangkat dan melambaikan bendera keberhasilan, kau hadir saat ku susah,
memberiku motivasi sebagai orang tua terdekat kau senyum dan gembira saat ku
senang, terus mengingatku untuk terus menjadi berkat .
Terima kasih pemerintah dan masyarakat wetabua tanjung, budi baikmu, persahatan yang
kita jalin, dukungan dan motivasimu tidak
pernah ku lupakan. Ku akan pergi dan membaca lembaran hidupku yang tercatat
dengan semua budi baikmu, akan kubaca dan ku ceritakan kepada semua sahabatku,
keluargaku, kampung halamanku untuk terus tidak ragu-ragu tinggal bersama-sama dengan keluarga - keluarga
yang ada di wetabua. Ku akan datang lagi menitipkan adik - adikku kepada
pemerintah, warga dan orang – orang tuaku yang ada di wetabua jika ada yang
mendengar bacaan yang tertulis dalam agenda harianku, terimalah dan didiklah
mereka karena mereka adalah adik – adikku.
Saya terkesan dengan semua budi
baik bapak dan mama serta keluarga yang ada di wetabua tanjung, kerukunan yang
begitu mengeratkan kami seperti anak dan saudara kandung. Menjdi pelajaran yang
terindah untuk besik dasar dalam dunia kerja dan interaksi sosial nantinya.
Saya berpesan kepada kaum intelektual yang ada di tempat ini, yang sementara
melanjutkan studi , takutlah akan Tuhan dan teruslah lakukan kebaikan, membuka diri dan berbagi kasih
merupakan modal utama meraih sukses. Semangat untuk belajar, terus senyum dan
tetap kuat dalam Tuhan. Jangan andalkan pengertianmu sendiri, mintalah hikmat,
wibawa dan keperkasaan pada Tuhan, supaya Tuhan meluruskan perjalanan menuju
kepada masa depan yang penuh ceriah dan diberkati. Jadikan dan temukan solusi
terhadap segala tindakan dengan mengandalkan Tuhan. Doa saya bersama keluarga,
Tuhan akan terus menghadirkan keberhasilan di tempat ini bagi semua yang
merindukannya.
Jika ada jarum yang patah, janganlah simpan di
dalam peti,
jika ada kata yang salah janganlah simpan di
dalam hati.
Coba – coba ku lempar mangga, mangga jatuh
tandanya masak
Coba – coba ku masuk UNTRIB ijasah ku dapat
tandanya sarjana
Putih apa di tanjung sana ikan paupere ku
sangka ombak
Putih apa di konde nona, rambutlah putih ku
sangka kutu.
Jangan salah sangka ku orang manado, aku ini
putra Abangiwang
Jangan disangka ku masih bujang
Begini - begini mertua orang kiser, dihatiku
cumala kekasihku Aty
Akhir sapaan saya, sekali lagi
terima kasih buat semua keluarga yang terus mendoakan ku termasuk mempersiapkan
segala sesuatu lewat doa, dukungan,
sumbangsi pikiran demi kesuksesan akan gelar di dunia pendidikan, juga semua
jeripayah dalam mempersiapkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan acara
syukuran saat ini. Tuhan yang punya kuasa memberkati dan membuka jalan terhadap
semua pergumulan Bapa, mama saudara sekalian. Tuhan membalas semua kebaikan
yang diberikan demi kesuksesan yang kita syukuri hari ini.
Sekali lagi, mohon maaf jika dalam pergaulan kita ada hal-hal yang kurang menyenangkan,
kiranya pada kesempatan ini, saya dimaafkan.
Di dunia ini ada dua kekeliruan
terbesar yaitu berpikir tanpa
melakukannya dan tidak melakukan, dan juga melakukan tanpa berpikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar