Senin, 30 Januari 2017

METODE MILNE DAN RUNGE KUTTA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

          Untuk persoalan tertentu tidaklah cukup kita hanya menggunakan metode untuk memperoleh hasil yang diinginkan; kita juga perlu mengetahui apakah metode tersebut memang memberikan solusi hampiran, dan seberapa bagus hampiran itu .  Hal ini melahirkan kajian baru, yaitu analisis numerik. Metode numerik dan analisis numerik adalah dua hal yang berbeda. Metode adalah algoritma, menyangkut langkah-langkah penyelesaian persoalan secara numerik, sedangkan analisis numerik adalah terapan matematika untuk menganalisis metode. Dalam analisis numerik, hal utama yang ditekankan adalah analisis galat dan kecepatan konvergensi sebuah metode. Teorema-teorema matematika banyak dipakai dalam menganalisis suatu metode. Di dalam perkuliahan  ini, kita akan memasukkan beberapa materi analisis numerik seperti galat metode dan kekonvergenan metode. Tugas para analis numerik ialah mengembangkan dan menganalisis metode numerik. Termasuk di dalamnya pembuktian apakah suatu metode konvergen, dan menganalisis batas-batas galat solusi numerik.Terdapat banyak sumber galat, diantaranya tingkat ketelitian model matematika, sistem aritmetik komputer, dan kondisi yang digunakan untuk menghentikan proses pencarian solusi. Semua ini harus dipertimbangkan untuk menjamin ketelitian solusi akhir yang dihitung.
     Kemajuan teknologi computer saat ini memberi peluang besar untuk mendapatkan nilai aproksimasi yang cepat dan akurat yang pada akhirnya meringankan kerja bagi pengguna metode numerik. Pada kenyataannya bahwa metode-metode yang sudah ada maupun yang sedang dikembangkan memerlulahkan proses iterasi yang cukup panjang. Oleh karena itu tidak cukup memadai bila dikerjakan dengan menggunakan kalkulator yang telah dikenal. Ada banyak contoh aplikasi matematika yang mengharuskan pilihan dijatuhkan kepada metode numerikketimbang metode analitik.
Penyelesaian persamaan non linier adalah penentuan akar-akar persamaan non linier. Akar sebuah persamaan  adalah nilai-nilai x yang menyebabkan nilai  sama dengan nol. Dengan kata lain akar persamaan  adalah titik potong antara kurva  dan sumbu X.
Beberapa persamaan polynomial yang sederhana dapat diselesaikan dengan theorema sisa, sehingga tidak memerlukan metode numerik dalam menyelesaikannya, karena metode analitik dapat dilakukan.Tetapi bagaimana menyelesaikan persamaan . Tampaknya sederhana, tetapi untuk menyelesaikan persamaan non linier merupakan metode pencarian akar secara berulang-ulang. Beberapa metode akan dibahas dalam diantaranya adalah metode bisection dan regula falsi. Metode bisection atau metode bagi dua membagi interval ( antara x1 dan x2 pada suatu fungsi f(x) ) dimana diperkirakan terdapat sebuah akar, menjadi 2 subinterval yang sama besar. Akar tersebut dicari dalam salah satu subinterval dan interval tidak boleh terlalu lebar.  Metode regula false metode metode pencarian akar persamaan dengan memanfaatkan kemiringan dan selisih tinggi dari dua titik batas range. Seperti halnya metode biseksi, metode ini bekerja secara iterasi dengan melakukan update range.
https://wa24z.wordpress.com/2012/05/12/metode-bisection-dan-regula-falsi/

1.2.Identifikasi Masalah
a.    Memahami teori-teori tentang akar-akar persamaan polinomial dengan menggunakan metode bagi dua (Bisection)?
b.    Memahami teori-teori tentang persamaan polinomial dengan menggunakan metode posisi Palsu (Regula False)?
c.    Menyelesaian contoh - contoh soal  akar-akar persamaan polinomial dengan menggunakan metode bagi dua (Bisection) dan posisi Palsu (Regula False) berdasarkan kajian pustaka (buku-buku) dan atau referensi tulisan peneliti sebelumnya?


1.3.Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka untuk mendiskripsikan masalah secara spesifik penulis membatasi permasalahan yaitu akar-akar persamaan polinomial dengan menggunakan metode bagi dua (Bisection) dan metode Posisi salah (regula False).






1.4. Rumusan Masalah

a.    Bagaimana memahami teori-teori tentang akar-akar persamaan polinomial dengan menggunakan metode bagi dua (Bisection)?
b.    Bagaimana memahami teori-teori tentang persamaan polinomial dengan menggunakan metode posisi Palsu (Regula False)?
c.    Bagaimana menyelesaian contoh - contoh soal  akar-akar persamaan polinomial dengan menggunakan metode bagi dua (Bisection) dan posisi Palsu (Regula False) berdasarkan kajian pustaka (buku-buku) dan atau referensi tulisan peneliti sebelumnya?

1.5.Tujuan Penelitian

a.    Memahami teori-teori tentang akar-akar persamaan polinomial dengan menggunakan metode bagi dua (Bisection).
b.    Memahami teori-teori tentang persamaan polinomial dengan menggunakan metode posisi Palsu (Regula False).
c.    Menyelesaian contoh - contoh soal  akar-akar persamaan polinomial dengan menggunakan metode bagi dua (Bisection) dan posisi Palsu (Regula False) berdasarkan kajian pustaka (buku-buku) dan atau referensi tulisan peneliti sebelumnya.













1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.    Manfaat Teoritis
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai wahana pembelajaran khususnya perbandingan kesalahan antara Persamaan Diferensial Biasa dengan menggunakan metode Range-Kutta dan Metode Milne. Hal lainnya sebagai sumber referensi bagi bidang akademik khususnya keahlian pada bidang matematika, juga menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya.
b.    Manfaat Praktis
1.    Bagi Mahasiswa
Sebagai motivasi untuk melakukan kajian pustaka matematika sehingga dapat mendorong minat mahasiswa dalam mempelajari ilmu matematika
2.    Bagi Universitas
Hasil kajian penulisan diharapkan dapat dipergunakan sebagai salah satu sumber informasi pengetahuan dan bahan kajian ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar