Selasa, 31 Januari 2017

Minat Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) Kelas V SD GMIT Abangiwang’’.



BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah salah satu mata pelajaran yang menekankan adanya perubahan perilaku siswa tidak hanya sebatas kognitif saja tetapi afektif dan psikomotoriknya. Dalam mengajarkan PAK, guru PAK harus mempelajari dan memilih metode mengajar yang tepat sehingga mata pelajaran PAK menjadi mata pelajaran yang disenangi oleh siswa. Mengingat siswa sudah menemukan PAK dalam gerejanya atau keluarganya mengakibatkan sering sekali mata pelajaran PAK dianggap rendah oleh siswa. Apalagi dalam kelas setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda, ada yang berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Siswa yang berkemampuan tinggi akan kelihatan dalam meresponi pelajaran dengan minat yang tinggi, sedangkan siswa yang berkemampuan rendah akan kelihatan tidak adanya keseriusan dalam mengikuti pelajaran.Malas mengerjakan tugas dan tidak mendengarkan guru mengajar.Dalam peraturan dinas pendidikan memberikan kriteria  ketuntasan minimal (KKM)untuk pelajaran PAK oleh kepala sekolah dengan nilai 8 (delapan) membuat siswa tidak lagi berusaha untuk meningkatkan hasil belajarnya. Reinforcement adalah cara yang tepat sebagai stimulus bagi siswa untuk memiliki minat belajar dalam PAK, dengan harapan akan terbentuk siswa-siswi yang memiliki nilai-nilai kekristenan dalam seluruh aspek kehidupannya sebagai generasi penerus.Guru PAK dapat memberikan nilai hasil belajar sesuai dengan keberadaan dan kemampuan siswa.
Guru sebagai salah satu pelaksana dalam pendidikan harus mempersiapkan materi ajarnya dalam rangka mengembangkan potensi siswa. Untuk itu guru sebagai motivator bagi siswa untuk semangat belajar harus dapat memilih metode yang tepat dalam menumbuhkan minat belajar siswa.
Menurut Hendra Surya (1987:185) secara sederhana minat ini dapat diartikan sebagai suatu keinginan yang kuat untuk memenuhi kebutuhan atau kehendak. Dimana anak dengan minatnya itu bisa melihat bahwa sesuatu yang dilihatnya itu akan mendatangkan keuntungan atau faedah, sehingga dapat menimbulkan kepuasan jika melakukan atau mendapatkannya. Jika anak dapat merasakan itu tentu semakin besar minat anak untuk melakukan kegiatan belajar.
Dengan adanya minat tersebut, belajar bukan lagi merupakan sebagai beban bagi siswa, belajar menjadi hal yang menggembirakan.Sehingga tujuan belajar agar siswa mengalami perubahan perilaku yang diharapkan oleh pembelajaran dapattercapai.Skinner (2008:105) adalah salah seorang tokoh yang sangat berperan dalam teori pembelajaran perilaku. Prinsip yang  paling penting dari teori belajar perilaku adalah bahwa perilaku berubah sesuai dengan konsekuensi-konsekuensi langsung dari perilaku tersebut.
Seorang Guru Agama Kristen harus mempunyai disiplin ilmu pendidikan, karena selain ia bertugas menyampaikan bahan pelajaran, juga berupaya agar proses belajar mengajar yang dilaksanakan juga dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Untuk tercapainya minat belajar siswa pada  pelajaran maka perlu didukung dari banyak faktor pendukung siswa untuk belajar. Salah satu faktor tersebut adalah yang berasal dari luar diri siswa yakni peran guru sebagai tenaga pengajar. Guru juga harus membantu peserta didik untuk ikut serta membantu peserta didik untuk mau terlibat dalam proses pembelajaran. Salah satu hal yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaan adalah dengan mempergunakan media. Dengan menggunakan metode pembelajaran PAK diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa, dan  kondisi belajar yang awalnya tidak efektif menjadi lebih efektif dan bervariatif, serta tercapainya komunikasi yang aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan  pra  penelitian yang  dilakukan  oleh  peneliti dengan wali kelas V di SD GMIT Abangiwang, pembelajaran Pendidikan Agama Kristen yang dilakukan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti ceramah dan pembelajaran berpusat pada guru. Guru tidak menyadari, bahwa metode pembelajaran  konvensional yang  dilakukan monoton dan membosankan sehingga para siswa menjadi kurang antusias, cenderung  pasif,dan kurang tertarik dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu dalam pembeljaran guru juga tidak menggunakan media yang menarik. Hal inilah yang menyebabkan hasil belajar yang dicapai siswa cenderung rendah. Kenyataan lapangan, guru merasa kesulitan dalam menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran PAK karna guru sudah terbiasa dengan metode ceramah yang dirasa paling mudah dilaksanakan.




Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada seorang guru wali kelas V (SD GMIT Abangiwang) bahwa ada beberapa siswa-siswi yang tidak serius dalam mempelajari mata pelajaran PAK sehingga mempengaruhi prestasi belajar.Hasil prestasi belajar siswa SD kelasV dan kehadiran siswa dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel.1.
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Gmit Abangiwang
Tahun Pelajaran 2014/2015

No


Nama Siswa

Nilai Agama Kristen
Nilai
KKM
1
Daud Wabang
80
80
2
Dono Sartian Mau
65
80
3
Devik Antonio Tuaty
50
80
4
Elda Suriani Waang
55
80
5
Fiktor Musa Waang
80
80
6
Issai Dollu
59
80
7
Jenifer Anjelita
60
80
8
Mei Seina Sasa Tuaty
63
80
9
Mira Okorina Illu
67
80
10
Meri Krismas Tuaty
70
80
11
Nandi Jorlianto Bako
65
80
12
Supri Sintia Bako
77
80
13
Yuyun Rianto Puling
79
80
14
Yohanis Puling
74
80
15
Soleman Kamis
80
80

                          






Berdasarkan tabel tersebut,dapat dilihat bahwa ada beberapa orang siswa yang nilainya tidak  sesuai dengan  standar KKM. Oleh karena itu  hasil belajar siswa ini harus ditingkatkan semaksimal mungkin. Pengamatan penulis disekolah menunjukkan  bahwa masalah yang terjadi dalam  proses belajar-mengajar terutama yang berhubungan dengan minat dan motivasi belajar di SD Gmit Abangiwang. Siswa tidak berminat terhadap mata pelajaran tertentu, seperti  PAK yang   terbukti banyaknya nilai yang tidak sesuai standar KKM pada tabel 1 di atas.
Beberapa guru juga berpendapat bahwa siswa dalam proses belajar-mengajar tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran, siswa cenderung pasif dalam menerima penjelasan dari guru. Selain itu, dalam mengerjakan tugas pelajaran yang diberikan guru siswa mengerjakan tugas tersebut asal jadi, tidak tepat waktu dalam mengumpulkan bahkan tidak mengerjakan sama sekali. Kenyataan lain menunjukkan guru dalam proses belajar-mengajar hanya memberikan materi pelajaran saja. Guru jarang sekali memberikan motivasi pada siswa dalam mengajar. Disamping itu guru mengajar tidak sesuai dengan profesinya.
Tabel.2.
Persentase Kehadiran Siswa Kelas V SD GMIT Abangiwang Semester 1
Tahun Pelajaran 2014/2015.

Keterangan
Jlh
Jlh x 100%
Total/Jlh Siswa
Persentase
Sakit
×100
600
600/15
40 %
Ijin
3  ×  100
300
300/15
20 %
Alpa
5  ×  100
500
500/15
33,3 %
Jumlah
14  ×  100
1400
1400/15
93,3 %

Berdasarkan daftar persentase kehadiran siswa ini terlihat bahwa kehadiran siswa sangat minimum  dalam mengikuti  kegiatan belajar mengajar. Ini juga yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa.
         
Berdasarkan latar belakang ini,maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan Judul “Minat Siswa Mempelajari Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) Kelas V SD GMIT Abangiwang’’.
1.2   Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,maka penulis dapat mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1.    Seberapa besar tingkat kehadiran Siswa pada mata pelajaran “PAK”.
2.    Seberapa besar Siswa mencapai kriteria ketuntasan miniman (KKM).
3.    Seberapa besar indikasi minat Siswa mempelajari mata pelajaran “PAK”.
1.3   Pembatasan Masalah
                        Dari Identifikasi masalah tersebut,maka berdasarkan hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti maka masalah utama dibatasi pada minat siswa dalam  mempelajari mata pelajaran PAK  di SD GMIT Abangiwang.
1.4   Rumusan Masalah
Perumusan Masalah adalah hal penting dalam melakukan penelitian, karena dengan adanya perumusan masalah yang diteliti akan menjadi jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang ditentukan.
Dalam penulisan ini akan diuraikan yang menjadi perumusan masalah adalah Seberapa besar minat siswa mempelajari mata pelajaran PAK?
1.5   Tujuan Penelitian.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui minat siswa mempelajari PAK.

1.6   Manfaat Penelitian.
1.    Akademik
              Sebagai input bagi pihak lain yang hendak melakukan penelitian lanjut.
2.    Prestasi
a.    Bagi sekolah:  sebagai input untuk melakukan upaya peningkatan minat  belajar siswa.
b.    Bagi guru:  sebagai input untuk melakukan inovasi pembelajaran “PAK”.
  
1.7   Asumsi
         Minat merupakan salah satu unsur terpenting dalam aktifitas belajar,tanpa minat yang baik siswa tidak dapat mengalami pengalaman pembelajaran yang bermakna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar